Pertumbuhan Permintaan Kredit Berjalan Lambat, Masih Terkontraksi

JAKARTA – Kepala Ekonomi PT Bank Permata Tbk, Josua Pardede mengatakan, pertumbuhan kredit perbankan pada kuartal I-2021 masih akan terkontraksi.

Diakuinya pemulihan ekonomi nasional sudah mulai terjadi, namun kecepatannya masih lambat dan belum mampu mendongkrak pertumbuhan kredit.

“Pemulihan demand kredit perbankan masih akan lambat sehingga kredit perbankan pada Kuartal 1-2021 mungkin masih akan terkontraksi antara -3 persen sampai -2 persen secara year on year (YoY),” kata Josua di Jakarta, Kamis (1/4).

Josua memprediksi pertumbuhan kredit perbankan mulai akan memasuki zona positif pada kuartal II-2021. Namun pertumbuhan kredit perbankan baru akan betul – betul signifikan pada Semester II-2021.

“Ini tergantung pada kecepatan program vaksinasi serta penanganan pandemi virus corona itu sendiri,” tuturnya.

Menurut Josua, dengan diberlakukan kebijakan pelarangan mudik pada Lebaran 2021, peningkatan aktivitas ekonomi maupun mobilitas sosial masyarakat masih akan tertahan. Ini membuat pemulihan pertumbuhan ekonomi Indonesia masih akan lambat, imbasnya adalah demand kredit perbankan juga belum akan melonjak tinggi.

“Jadi pemulihan signifikan pertumbuhan kredit perbankan baru akan terjadi di Kuartal III dan IV 2021,” pungkasnya.

Menurut data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) per Desember 2021, jumlah kredit yang disalurkan bank umum konvensional di Insonesia hanya mencapai Rp5.481,56 triliun.

Jumlah ini menunjukkan penurunan -2,41 persen YoY dibanding realisasi penyaluran kredit pada akhir tahun 2019 yang mencapai Rp5.616,99 triliun. (fin)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan