Pariwisata Indonesia Masih Kritis

JAKARTA – Deputi Bidang Statistik, Distribusi dan Jasa BPS, Setianto, dalam konferensi pers virtual hari ini, Kamis (1/4) mengatakan bahwa tingkat kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Indonesia masih sangat menurun. Hal ini terbukti dengan tercatatnya data pada laporan pada Februari 2021 wisman menurun 14,74 persen menjadi 117.000 orang, dibanding kunjungan wisman pada Januari 2021 yang mencapai 137.200 orang.

Menurut Setianto, jika dibandingkan dengan periode Februari 2020 lalu (year on year / yoy), penurunan terlihat lebih tajam yaitu 86,59 persen dari sebelumnya mencapai 872.800 orang. Dijelaskan olehnya bahwa penurunan kunjungan wisman dipengaruhi oleh faktor adanya pandemi dan catatan positif covid-19 yang masih tinggi, meski program vaksin telah berjalan optimal.

“Kalau kita cermati penurunan ini disebabkan pada awal tahun lalu, awal-awal masuk Covid. Jadi dampaknya hingga tahun ini, oleh sebab itu masih terjadi penurunan yang cukup tajam,” ujarnya.

Berdasarkan kebangsaan, jumlah wisman yang paling banyak berasal dari Timor Leste yang mencapai 59.800 orang atau sebesar 51,1 persen dari total kunjungan. Kemudian disusul dari Malaysia sebanyak 37.500 orang atau sekitar 32 persen dan dari China sebanyak 3.000 orang atau 2,5 persen.

“Yang paling banyak terjadi peningkatan kunjungan adalah wisman dari Yaman mencapai 7.500 orang, kemudian Kuwait 500 orang dan Prancis 496 orang,” ungkapnya.

Secara kumulatif, jumlah wisman yang datang ke Indonesia dari Januari – Februari 2021 hanya mencapai 254.230 orang. Dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2020 jumlah ini anjlok drastis yaitu 88,25 persen dimana saat itu jumlah wisman mencapai 4,05 juta orang. (fin)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan