Kangen Hiking? Ini Jadwal Pendakian Gunung Semeru yang Sudah Buka Kembali

MALANG – Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BB-TNBTS) menyatakan mulai 1 April 2021 pendakian Gunung Semeru di Jawa Timur kembali buka setelah lama tutup sejak akhir 2020 lalu.

Sebelumnya, pendakian Gunung Semeru tutup sementara pada 29 November 2020. Sebab, terdapat peningkatan aktivitas pada gunung yang memiliki tinggi 3.676 meter di atas permukaan laut (mdpl) tersebut.

Saat itu, gunung tertinggi di Pulau Jawa tersebut meletus dan mengeluarkan guguran lava pijar dengan jarak luncur mencapai 1.000 meter. Akibat peningkatan aktivitas itu, ratusan warga yang tinggal di lereng Gunung Semeru, di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, harus mengungsi.

Pada 30 Desember 2020 Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru akhirnya memutuskan untuk menutup secara total pendakian Gunung Semeru. Alasannya, kondisi cuaca buruk yang terjadi di wilayah Jawa Timur bisa membahayakan keselamatan para pendaki.

Plt Kepala Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru Agus Budi Santosa mengatakan keputusan untuk kembali membuka pendakian Gunung Semeru tersebut merupakan hasil rapat koordinasi dengan seluruh pemangku kepentingan.

“Pendakian Gunung Semeru pada masa adaptasi kebiasaan baru di Taman Nasional Bromo Tengger Semeru buka kembali pada hari Kamis 1 April 2021,” Agus di Kota Malang, Jawa Timur, Selasa, (30/3)

 

Persyaratan Pendakian Gunung Semeru pada Masa Adaptasi Kebiasaan Baru

Agus menjelaskan Balai Besar TNBTS menerapkan sejumlah persyaratan untuk pembukaan jalur pendakian Gunung Semeru kali ini.

Pertama, pendaki wajib menerapkan prosedur pendakian Gunung Semeru pada masa adaptasi kebiasaan baru di TNBTS.

Kemudian, lanjut Agus, pembelian tiket masuk pendakian hanya bisa secara daring atau booking online melalui situs ini . Selain itu, pembatasan jumlah pendaki juga berlaku.

“Jumlah kuota pendakian yang disepakati adalah 180 orang per hari atau 30 persen daya dukung atau daya tampung,” kata Agus.

Selain itu, tambah Agus, lama pendakian untuk para pendaki terbatas hanya selama tiga hari dan dua malam. Pendakian maksimal hanya sampai di wilayah Kalimati.

“Untuk kota pendakian akan dilakukan monitoring dan evaluasi pada bulan berikutnya,” tutur Agus. (antaranews)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan