Gawat, Pengangguran Usia Produktif di Kota Bandung Malah Meningkat

BANDUNG – Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker) Kota Bandung menyebut bahwa angka pengangguran di Kota Bandung mengalami kenaikan hingga 3,03 persen akibat pandemi Covid-19. Menanggapi hal itu, Kepala Disnaker Kota Bandung, Arief Syaifudin membeberkan solusi atas fenomena tersebut.

“Kita mengadakan beberapa kegiatan vokasi yang mereka biasanya tidak kembali ke tempat kerja formal. Mudah-mudahan mereka bisa membuka ruang usaha sendiri,” ujarnya di Bandung, Selasa (30/3).

“Dan bagi yang belum mau untuk membuka usaha sendiri, kami sebetulnya juga memberikan pelatihan maupun pemagangan dengan hotel dan ritel,” tambahnya.

Selain itu, kata Arief, dalam waktu dekat, pihaknya akan membuka kembali Jobfair dengan menggandeng sejumlah perusahaan yang saat ini membutuhkan tambahan karyawan.

Menurut keterangan dari Disnaker Kota Bandung, setidaknya terdapat 147.000 penganggur yang tergolong usia produktif di Kota Bandung. Selain karena pandemi Covid-19 yang menghantam berbagai sektor, pengangguran di Kota Bandung juga terjadi akibat bonus demografi.

“Sebetulnya di awal itu dari bonus demografi dulu. Karena jumlahnya kan cukup besar usia produktif hampir 77 persen. Ditambah juga masyarakat urban yang datang mencari kerja ke Bandung. Tidak berbanding dengan lowongan kerja yang ada,” ujar Arief.

Saat ini pihaknya telah menyediakan layanan BIMMA (Bandung Integrated Manpower Management Application). Layanan ini menyediakan bursa kerja dan lowongan pekerjaan serta informasi terkait lainnya. Masyarakat bisa mengaksesnya melalui link ini, BIMMA.

Selain menyediakan situs lowongan pekerjaan, Disnaker juga mempersiapkan pelatihan agar pencari kerja bisa meningkatkan skill dan bersaing di dunia kerja.

“Maka dari itu kami akan lakukan pelatihan-pelatihan dan kompetensi bagi masyarakat. Intinya memang ini, supaya pencaker (pencari kerja) itu mampu bersaing dalam dunia kerja,” ujarnya. (Mg1)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan