“Melalui program sosialisasi dan edukasi pilah sampah ini saya berharap warga Bandung Barat tergerak untuk berpartisipasi dan ikut andil bersama pemerintah untuk lebih peduli terhadap lingkungan serta bersama-sama merawat lingkungan di sekitar kita dengan mulai membiasakan diri memilah sampah dari rumah,” kata Hengky Kurniawan, Wakil Bupati Bandung Barat.
Program ini sekaligus memberikan edukasi bagaimana masyarakat dapat menjaga lingkungan hidupnya dan memahami proses pemilihan sampah yang baik.
“Masih banyak masyarakat yang memandang sebelah mata terhadap sampah, terutama sampah plastik. Padahal kenyataannya, tidak semua sampah plastik itu tidak bernilai, ada jenis sampah plastik yang bisa dimanfaatkan dan malah menambah nilai ekonomi untuk masyarakat seperti salah satu contohnya adalah sampah plastik berbahan dasar PET,” tambah Hengky Kurniawan.
Selain program sosialisasi peduli sampah dan edukasi pilah sampah akan ada edukasi kepada seluruh masyarakat untuk lebih peduli dengan keindahan dan kesehatan lingkungan agar terbebas dari sampah dengan cara bercocok tanam. Bercocok tanam adalah salah satu aktivitas yang perlu untuk ditanamkan sejak dini dalam keluarga.
Tidak hanya berfungsi untuk penghijauan ataupun keindahan lingkungan sekitar rumah, tanaman pun dapat menjadi salah satu sumber pangan keluarga. Salah satu bentuk kreativitas yang bisa dilakukan dalam bercocok tanam adalah dengan memanfaatkan sampah yang ada disekitar rumah.
Sampah botol atau galon plastik adalah salah satu sampah yang dapat dialih fungsikan sebagai wadah tanaman. Seperti yang kita ketahui, sekarang ini sedang marak di kalangan masyarakat tentang penggunaan ulang (reuse) botol/galon plastik air mineral yang digunakan untuk media tanam hidroponik.
Selain menjaga lingkungan, tanaman hidroponik juga dinilai lebih sehat untuk tubuh.
Selain program edukasi pemilahan sampah yang bertujuan untuk mendukung kegiatan sirkular ekonomi, program kolaborasi dengan Kabupaten Bandung Barat ini juga menggelar lomba menanam tanaman secara hidroponik dengan media tanam menggunakan botol atau galon bekas berbahan PET.
Program ini secara khusus menyasar kelompok PKK dan masyarakat di desa-desa yang berlokasi di Bandung Barat untuk turut berpartisipasi.