Terjadi Pergerakan Tanah, 23 KK di Tanjungwangi Sumedang Terpaksa Mengungsi

SUMEDANG – Sebanyak 23 Kepala Keluarga (KK) di Dusun Babakan Kopo RT05 RW01, Desa Tanjungwangi, Kecamatan Tanjungmedar, Kabupaten Sumedang, terpaksa harus mengungsi pada Sabtu (27/3).

Hal itu disebabkan karena wilayah RT tersebut sebelumnya sempat dilanda bencana pergerakan tanah yang sudah mulai terjadi sejak tiga hari lalu.

Kepala Desa (Kades) Tanjungwangi, Mamat Rahmat mengatakan, bencana pergerakan tanah sudah mulai terjadi sejak Rabu (24/3) kemarin.

“Awalnya sebagian rumah dan tanah di lingkungan RT di wilayah desa ini, hanya mengalami retakan-retakan kecil,” kata Mamat kepada wartawan di Sumedang pada Sabtu (27/3).

Ia menuturkan, bahwa retakan yang semula kecil itu ternyata malah terus membesar.

“Bahkan, pada Kamis kemarin itu, retakannya malah terus meluas sampai mengenai 23 rumah warga,” ujarnya.

Mamat juga mengatakan, bahwa setelah melihat kondisi bencana yang makin membesar, demi keselamatan warga, pihak desa memutuskan untuk mengungsikan para penghuni rumah dari lokasi bencana tersebut.

“Karena bila tetap dibiarkan bertahan di lokasi atau di rumah masing-masing, dikhawatirkan bencana makin membesar dan mengancam keselamatan jiwa,” ucapnya.

Ia menjelaskan, sebagai bentuk upaya agar warganya aman, maka para penghuni rumah yang terkena retakan diungsikan untuk sementara waktu.

“Sebagai langkah awal, pagi ini (Sabtu) kami telah mengungsikan korban ke GOR desa sebanyak 16 KK, sedangkan sisanya mengungsi ke rumah kerabat dekat yang lokasinya lebih aman,” imbuhnya.

Mamat mengatakan, bahwa pihak desa bersama unsur gabungan lainnya seperti dari Tagana, BPBD dan unsur kebencanaan lainnya di Sumedang telah meyakinkan agar warga tidak kembali ke rumah sebelum situasinya dinyatakan aman.

Terkait hal tersebut, Mamat telah memberikan arahan kepada warga supaya menjauhi wilayah retakan.

“Kami sudah memberikan pengarahan kepada warga agar tidak dulu kembali ke rumah, sampai situasi benar-benar aman,” pungkasnya.

Ia menambahkan, bahwa bencana pergerakan tanah yang terjadi di wilayahnya itu, diduga akibat tingginya intensitas curah hujan yang sering terjadi belakangan ini.

Mamat juga menjelaskan, bahwa wilayah Desa Tanjungwangi, Kecamatan Tanjungmedar, Kabupaten Sumedang termasuk dalam kontur tanah yang stabil, namun rentan terjadi bencana.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan