Pasca Banjir Bandang Citengah Sumedang, Pemkab Relokasi Korban

SUMEDANG – Intensitas curah hujan yang sangat tinggi pada Kamis (25/3) kemarin, mengakibatkan terjadinya banjir bandang yang menelan korban jiwa.

Bencana banjir bandang tersebut terjadi di Desa Citengah, Kecamatan Sumedang Selatan, Kabupaten Sumedang, pukul 17.30 WIB.

Pasca banjir bandang dan longsor di wilayah Kabupaten Sumedang Selatan yang mengakibatkan satu korban meninggal dunia itu, Wakil Bupati (Wabup) Sumedang, Erwan Setiawan tinjau langsung lokasi bencana di desa Citengah pada Jumat (26/3).

“Pasca terjadi hujan deras yang mengguyur sebagian besar kota Sumedang sejak pukul 14.00 (WIB) sampe 18.00 (WIB) kemarin, mengakibatkan banjir bandang di desa Citengah. Bahkan ada 18 titik longsoran menutup akses menuju desa Citengah,” kata Erwan kepada wartawan pada Jumat (26/3).

Erwan melanjutkan, pada peristiwa banjir bandang di Citengah kemarin, awalnya saluran anak sungai Citengah itu tertutup batu besar. Kemudian semakin parah dengan adanya material kayu ukuran besar maupun kecil yang ikut menyumbat saluran tersebut.

“Anak sungai itu tak mampu menampung debit air yang tersumbat. Akhirnya, debit air dari anak sungai Citengah meluap dan meluluhlantakkan persawahan serta meratakan satu bangunan villa,” ujarnya.

Lalu, sambung Wabup, ketika banjir bandang menyapu sebuah villa di Citengah itu, terdapat 4 orang pekerja yang tengah membuat pagar di villa tersebut.

Keempat pekerja itu, kata Wabup, tiga orang di antaranya berhasil menyelamatkan diri.

Kemudian lanjut Erwan, sorang terbawa arus banjir bandang yang bernama Mamat Rahmat, 40, warga desa Citengah.

“Alhamdulillah, tadi pagi sekitar pukul 05.30 (WIB), jasad korban sudah ditemukan oleh petugas SAR gabungan, kendati dalam kondisi meninggal dunia. Saat ini, korban telah dikebumikan,” tuturnya.

Penanganan Pasca Banjir Bandang

Selain itu, ujar Erwan, pihak Pemerintah Daerah (Pemda) Sumedang telah mendata berapa jumlah korban terdampak akibat banjir bandang dan longsor yang terjadi di wilayah kecamatan Sumedang Selatan pada Kamis (25/3) kemarin.

“Kami mencatat ada 38 rumah atau 42 Kepala Keluarga (KK) yang terancam longsor di wilayah ini,” pungkasnya.

Meskipun demikian, imbuh Erwan, pihaknya akan berupaya semaksimal mungkin dalam penanggulangan bencana longsor dan banjir yang terjadi kemarin.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan