Ridwan Kamil Ungkap Salah Satu Prinsip Kerjanya, Hal Ini Paling Penting

BANDUNG – Dalam ruang lingkup pekerjaan, pengumpulan dan penggunaan data merupakan hal yang sangat penting untuk melakukan tindakan lanjutan.

Keakuratan data sendiri sangat penting dan tak dapat ditoleransi bagi GubernurJawa Barat, Mochammad Ridwan Kamil.

Ridwan Kamil mengungkapkan, keputusan yang diambil di bawah perintahnya harus berdasarkan data yang akurat. Ia tak menampik, kerap kali terjadi aksi yang kurang tepat karena data yang tidak sesuai.

“Kami mendapati sebagai pemakai data, seringkali keputusan-keputusan itu tidak akurat, tidak tepat, ragu-ragu karena data yang kurang pas,” ujarnya saat meresmikan portal Ekosistem Data Jabar, Kamis (25/3).

Pria yang akrab disapa Kang Emil ini mencontohkan saat bagaimana sulitnya mengelola bansos (bantuan sosial) di awal pandemi.

“Kasus bagaimana mengelola bansos saat Covid menunjukan karena data tidak akurat. Kami harus melakukan 23 kali pembersihan data agar tidak keliru,” lanjut Kang Emil.

Pria lulusan University of California tersebut mengungkapkan bagaimana prinsip kerjanya selama ini, sehingga dapat menghasilkan hasil yang maksimal.

“Saya selalu punya prinsip good decision coming from good data, jadi kalo bad data bad decision. Apalagi no data no decision, data-data ini selalu mempengaruhi cara kerja,” tambah sang Gubernur.

Oleh sebab itu, ia berharap hadirnya portal Ekosistem Data Jabar ini dapat membantu kinerja pemerintah dan juga bisa menjadi manfaat positif bagi masyarakat.

“Saya berharap akan ada ratusan atau ribuan data datang dari seluruh OPD (organisasi perangkat daerah) dikelola satu portal datanya satu ekosistemnya oleh Diskominfo. Jadi kalo saya butuh data-data pertanian, traffic, tentang covid, apapun, sumbernya satu,”tuturnya.

Ia mengatakan, masyarakat Jawa Barat akan bisa mengakses data tersebut untuk kepentingan. Hal itu dalam rangka transparansi pemerintahan.

“Tentunya sebagai bagian dari transparansi pemerintahan semua data ini harus bisa diakses oleh seluruh masyarakat Jawa Barat untuk kepentingan pembangunan, study, riset, dan lain lain,” ujar pria asal Bandung tersebut. (MG7)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan