Langganan Banjir Hingga Longsor, Jatinangor Tidak Pantas Menjadi Pusat Pendidikan

SUMEDANG – Akibat hujan deras, Kecamatan Jatinangor, Kabupaten Sumedang mengalami banjir hingga longsor pada Rabu (24/3) kemarin. Hal itu menjadi sorotan publik khususnya oleh kelompok pegiat lingkungan, Gelap Nyawang Nusantara. Menurut mereka, banjir hingga longsor yang terjadi di Kecamatan Jatinangor kemarin disebabkan karena kurangnya embung di sekitar kawasan, serta buruknya resapan air.

Pendiri Gelap Nyawang Nusantara, Asep Riyadi mengatakan bahwa ketika intensitas hujan tinggi, maka dapat dipastikan sungai Cikeruh airnya akan meluap bahkan dampaknya sampai ke wilayah Kecamatan Rancaekek, Kabupaten Bandung ikut terendam banjir.

“Banjir yang menggenangi kawasan pabrik Kahatex Rancaekek, yang mengakibatkan arus Bandung – Garut dan sebaliknya mengalami kemacetan yang cukup panjang,” kata Asep saat diwawancarai melalui sambungan telfon pada Kamis (25/3).

Sementara itu, pihaknya juga mengakui untuk sejumlah wilayah dikecamatan Jatinangor yang tidak luput dari banjir ialah Desa Cipacing, Sayang dan Desa Cikeruh karena sungai Cikeruh yang meluap sedangkan untuk kawasan Cileunyi seperti yang sebelumnya terjadi dipastikan akibat permasalahan saluran drainase di kawasan Cileunyi dipastikan mengalami kerusakan akibat pembangunan jalan Tol.

“Ini akibat dari kurangnya embung di sekitar kawasan, serta buruknya resapan air dari kaki gunung Manglayang dan gunung Geulis,” ujarnya.

Asep menjelaskan, bahwa jika kawasan Rancaekek akan terus menjadi kawasan rawan bencana, seperti contohnya belum lama ini bencana longsor di Cimanggung yang menewaskan 40 orang serta langganan banjir di kawasan Kahatex, Rancaekek.

“Kawasan Rancaekek dipastikan menjadi kawasan bencana jika daerah hulu seperti Cileunyi, Jatinangor, gunung Manglayang dan gunung Geulis masih banyak yang rusak,” tuturnya.

Ia melanjutkan bahwa pihaknya tidak akan tinggal diam. Sebagai kelompok yang peduli terhadap lingkungan, maka Asep bersama Gelap Nyawang Nusantara akan melakukan penanaman pohon sebanyak-banyaknya dan berharap pihak pemerintah tidak tutup mata dan segera memperbaiki permasalahan tersebut.

“Kami Gelap Nyawang Nusantara, akan terus mencoba memperbaiki kawasan hutan dari hulu dengan melakukan penanaman pohon sebanyak mungkin, Kami minta pemerintah baik pusat, provinsi maupun kabupaten untuk segera memperbaiki khususnya kawasan Cileunyi, dan Jatinangor sebagai kawasan penyangga. Mengingat pergeseran pola tata ruang di kawasan tersebut sudah mengalami perubahan yang sangat ekstrim” ucapnya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan