JAKARTA – Indonesia sampai saat ini belum memiliki sistem cadangan pangan khususnya untuk komoditas daging sapi.
Oleh karena itu untuk ke depannya pemerintah berusaha untuk merealisasikan sistem cadangan pangan seperti pengembangan usaha ternak yang terklasterisasi dan terintegrasi.
Asisten Deputi Pengembangan Agribisnis Peternakan dan Perikanan, Kemenko Perekonomian Pujo Setio mengatakan pengembangan usaha ternak dimulai dari pembiakan, penggemukan hingga pemotongan.
“Program cadangan pangan nasional khususnya protein hewani kita belum punya. Kita akan dorong agar ada klaster pangan peternakan,” ujarnya dalam video daring, kemarin (22/3).
Salah satu tujuan terbentuknya program ini adalah agar bisa membantu meningkatkan stok daging sapi lokal di Indonesia. Apalagi meningat daging sapi memiliki waktu penyimpanan yang cukup lama. Selain itu program ini demi mendukung perkembangan kluster-kluster produksi peternakan daging yang memiliki orientasi komersial seperti mobilisasi sapi potong atau karkas dagoing beku dari sentra ternak. (fin)