“Konsekuensi meningkatkan harga pengolahan air sehingga dibebankan ke pemerintah dalam bentuk subsidi dan masyarakat yang akan mendapatkan dampak,” katanya.
Deti menjelaskan, penyebab kualitas air sungai di Kota Bandung yang kurang baik diantaranya karena pencemaran yang dilakukan oleh masyarakat maupun pelaku usaha.
Bahkan, kata dia, 80 persen pencemaran pada air sungai berasal dari air limbah domestik yang berasal dari limbah rumah tangga maupun industri.
“Kalau kebanyakan banjir, kekurangan dan pencemaran yangg dilakukan masyarakat dan pelaku usaha. Dampaknya, pada saat tercemar kita tidak bisa memanfaatkan fungsinya. Padahal mayoritas kebutuhan air di kota bandung yaitu dari air permukaan,” tandasnya. (ayu)