JAKARTA – Perpustakaan Nasional (Perpusnas) RI sebagai Lembaga Pemerintah Non Kementerian (LPNK) yang melaksanakan tugas pemerintahan dalam bidang perpustakaan mempunyai tugas dan tanggung jawab untuk mewujudkan salah satu agenda pembangunan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024 yakni revolusi mental dan pembangunan kebudayaan.
Agenda pembangunan ini antara lain dilakukan melalui program prioritas peningkatan budaya literasi, inovasi, dan kreativitas dengan proyek prioritas peningkatan akses dan kualitas perpustakaan berbasis inklusi sosial.
Untuk itu, Perpusnas menyusun program dan kegiatan yang menunjang keberhasilan tujuan RPJMN melalui Rencana Strategis (Renstra) Perpusnas Tahun 2020-2024. Agar sasaran pembangunan nasional sesuai visi dan misi Presiden yang dituangkan dalam RPJMN dan Rencana Kerja Pemerintah (RKP) tercapai, semua dilakukan dengan pendekatan tematik, holistik, integratif dan spasial.
Literasi memiliki kontribusi positif dalam menumbuhkan kreativitas, inovasi, meningkatkan keterampilan dan kecakapan sosial yang sangat dibutuhkan pada era revolusi industri 4.0.
Karenanya, penguatan budaya literasi mesti dibangun secara holistik dan terintegrasi dari hulu hingga hilir. Ini tentunya membutuhkan sinergi dan dukungan dari seluruh stakeholder baik di pusat maupun di daerah.
Kepala Perpusnas Muhammad Syarif Bando menyatakan penguatan hulu budaya literasi di antaranya pengembangan perbukuan dan penguatan konten literasi. Sementara hilir budaya literasi adalah budaya kegemaran membaca serta peningkatan akses dan kualitas layanan perpustakaan berbasis inklusi sosial.
“Literasi adalah kunci untuk berdaya saing. Tugas kita saat ini adalah memastikan sisi hulu berperan optimal dan berfungsi baik. Memastikan kebutuhan bahan bacaan bagi 270 juta penduduk terpenuhi,” kata Syarif Bando.
“Integrasi Penguatan Sisi Hulu dan Hilir Budaya Literasi dalam Pemulihan Ekonomi dan Reformasi Struktural” merupakan tema yang diusung dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Bidang Perpustakaan Tahun 2021. Dalam Rakornas, konsolidasi dan koordinasi antarpemangku kepentingan di bidang Perpustakaan secara intens akan dilakukan sehingga Perpustakaan sebagai leading sector dalam peningkatan literasi, inovasi, dan kreativitas bisa mewujudkan masyarakat berpengetahuan dan berkarakter.
Direktur Agama, Pendidikan, dan Kebudayaan Kementerian PPN/Bappenas, Amich Alhumami, Ph.D menambahkan, literasi kini sudah diperluas melampaui pengenalan abjad dan angka.