BANDUNG – PT. KAI Daerah Operasi Dua Bandung akan kembali membuka layanan GeNose C19 di Stasiun Kiaracondong pada tanggal 20 Maret 2020. Layanan ini merupakan Kerjasama antara PT.KAI dan anak perusahaan Indofarma yaitu Farmalab.
“Layanan Stasiun GeNose di Stasiun Kiara Condong merupakan layanan kedua yang dilaksanakan oleh PT. KAI Operasi Dua Bandung, setelah sebelumnya tanggal 15 Februari layanan GeNose kami buka di Stasiun Bandung,” ujar Manager Humasda Daop 2 Bandung, Kuswardoyo.
“KAI khususnya Daop 2 Bandung akan semakin meningkatkan pelayanan pemeriksaan GeNose C19 di stasiun dengan secara bertahap menambah lokasi pemeriksaan GeNose C19,” tambahnya.
Kuswardoyo mengatakan bersamaan dengan dibukanya layanan GeNose C19 di Stasiun Kiaracondong, layanan GeNose pun mengalami penyesuaian tarif, sejak tanggal 15 Februari pada masa pre-launching, PT. KAI memberikan tarif sebesar Rp. 20.000, maka terhitung tanggal 20 Maret layanan GeNose mengalami penyesuaian tarif menjadi Rp. 30.000.
Pelayanan GeNose C19 merupakan pelayanan tambahan yang ada di stasiun KAI Daop 2 selain pelayanan Rapid Antigen. Hasil pemeriksaan GeNose C19 di stasiun tersebut dapat dipakai untuk keberangkatan di seluruh stasiun yang melayani perjalanan Kereta Api Jarak Jauh.
Calon penumpang harus memiliki tiket atau kode booking Kereta Api Jarak Jauh yang sudah lunas untuk dapat melakukan tes GeNose C19, serta tidak boleh merokok, makan, minum kecuali minum air putih selama 30 menit sebelum melakukan tes.
Pelanggan diharuskan menunjukkan surat keterangan negatif GeNose C19 atau Rapid Test Antigen atau RT-PCR yang sampelnya diambil dalam kurun waktu maksimal 3×24 jam sebelum keberangkatan dengan menggunakan Kereta Api Jarak Jauh.
Khusus untuk keberangkatan pada hari libur keagamaan dan libur panjang diwajibkan menunjukkan surat keterangan negatif screening Covid-19 yang sampelnya diambil dalam kurun waktu maksimal 1×24 jam sebelum keberangkatan.
“Sejak awal hadirnya layanan pemeriksaan GeNose C19 dalam rangka screening Covid-19 pada moda transportasi kereta api berjalan dengan lancar. Kami juga mengimbau kepada pelanggan untuk mematuhi protokol kesehatan dan menerapkan 3M yaitu memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan untuk memutus penyebaran Covid-19 di moda transportasi kereta api,” tutup Kuswardoyo.