BANDUNG – Dinas Sosial dan Penanggulangan Kemiskinan (Dinsosnangkis) mengungkapkan adanya kenaikan jumlah Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) selama pandemi.
“Ada peningkatan, tapi tidak terlalu banyak,” ujar Kepala Dinas Sosial dan Penanggulangan Kemiskinan, Tono Rusdiantono di Taman Dewi Sartika, Balai Kota Bandung, Selasa (16/3/2021).
Menurutnya, selama satu tahun pandemi ini, pihaknya sering melihat orang dengan gangguan jiwa berada di jalanan. Tetapi, kata Tono, orang-orang yang dalam kondisi stres tersebut bukanlah penduduk asli Bandung.
“Saya merasa sekali orang stres atau ODGJ banyak terlihat di jalan-jalan. Namun, setelah saya cek dan periksa itu merupakan orang yang berasal dari kabupaten/ kota lainnya,” ungkapnya.
Ia mencontohkan temuannya tentang para ODGJ berasal dari luar Kota Bandung.
“Ada itu di jalan sayuran ya, di mana berbatasan dengan Kabupaten Bandung. Saya juga lihat di Cibiru yang mana juga berbatasan dengan Kabupaten Bandung,” ujarnya.
Tapi walau demikian, Dinsosnangkis tetap membawa para ODGJ tersebut untuk mendapatkan penyembuhan.
“Selaku instansi yang bertanggung jawab akan hal itu, tetap kita bawa mereka (ODGJ). Meskipun bukan warga kita, tetap kita ambil untuk dipindahkan ke tempat untuk melakukan perawatan,” ujarnya.
Para ODGJ tersebut, menurut Tono, akan dibawa ke Cirebon karena di sana terdapat yayasan dengan kapasitas yang lebih.
“Kemarin kita tindak lanjut ke lembaga yang lebih besar lagi untuk memberdayakan para ODGJ ini supaya mereka kembali normal kembali,”tuturnya. (Mg1)