Gubernur Jabar Ridwan Kamil Pastikan Tak Ada Vaksin Kedaluwarsa

BANDUNG – Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, memastikan tidak ada vaksin covid-19 yang kadaluwarsa. Menurutnya, vaksin Sinovac batch 1 yang diterima Jabar akan habis digunakan pada 18 Maret 2021.

“Tidak ada vaksin Covid-19 kedaluwarsa yang diberikan kepada warga Jabar. Kedaluwarsa tidak terjadi di Jabar,” kata Emil sapaan Ridwan Kamil di Kota Bandung, Selasa (16/3).

Ia mengatakan, vaksin tersebut dalam produksinya beda-beda tanggalnya. Sehingga tidak akan terjadi kedaluwarsa vaksin. Terlebih, kata dia, pemprov Jabar tengah menggalakkan vaksinasi massal.

“Nah, yang kemarin ramai oleh media itu di Jabar, yang tanggal 26 Maret kedaluwarsa, itu tanggal 18 Maret sudah akan habis,” tegas Emil

Oleh karenanya, ia pun mengimbau warga Jabar yang menjadi calon penerima vaksin Covid-19 tak perlu khawatir. Dia menegaskan, pihaknya tidak akan melanggar prosedur vaksinasi Covid-19 yang telah ditetapkan pemerintah pusat.

“Jangan khawatir, tidak ada di Jabar menggunakan vaksin kedaluwarsa karena di tanggal 18 yang kadaluwarsa pertama itu sudah selesai. Jadi tidak akan pernah kita melanggar prosedur itu,” tuturnya.

Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Daerah Jabar itu pun menyampaikan, jumlah kasus aktif covid-19 tenaga kesehatan (nakes) di Jabar menurun sejak program vaksinasi berjalan.

Menurutnya, kondisi tersebut menunjukkan adanya kemungkinan antibodi vaksin sudah mulai terbentuk dan bekerja. Ia pun berharap vaksinasi berpengaruh terhadap munculnya imun tubuh nakes.

“Sebelum ada vaksinasi kasus nakes cenderung naik, tapi setelah dilakukan vaksinasi penularan terhadap nakes semakin turun. Mudah-mudahan ini karena kekebalan tubuh dari nakes yang sudah divaksin,” ucapnya.

Ia menyampaikan, berdasarkan data KPCEN per 12 Maret 2021 pukul 15:00 WIB, jumlah sasaran vaksinasi SDM Kesehatan di Jabar yakni 181.701 orang. Jumlah SDM Kesehatan yang sudah divaksin dosis 1 sebanyak 175.172 orang (96,41 persen) dan dosis 2 sebanyak 141.375 orang (77,81persen).

Selain itu, ia menyatakan bahwa pihaknya berkomitmen mempercepat vaksinasi tahap II dengan sasaran lansia dan pelayan publik. Vaksinasi tahap II pun ditargetkan selesai akhir Juni 2021.

Untuk mewujudkan target tersebut, kata Emil, pihaknya harus menyuntik vaksin kepada 150 ribu orang per hari. Gedung-gedung besar pun akan dimanfaatkan sebagai tempat pelayanan vaksinasi, termasuk Gedung Pakuan dan Gedung Sate.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan