Komunitas Pegiat Literasi Cimahi Sebut Adanya Penyempitan Makna ‘Literasi’

CIMAHI – Kata “literasi” mungkin sudah tak asing lagi didengar oleh beberapa masyarakat terutama di dalam benak para pecinta buku bacaan.

Erlangga sebagai anggota Pegiat Literasi mengungkapkan, kata “literasi” di Indonesia mengalami penyempitan makna. Definisinya menjadi sempit karena sebatas membaca dan menulis.

“Ternyata kalau menggunakan definisi di barat, di negera maju seperti eropa dan lain-lain, literasi itu mencakup tentang pengetahuan mengenai sejarah, terus kemudian membaca tulisnya lebih jelas, kemudian ada unsur seni-nya juga, dan ada unsur analisis,” tambah Erlangga.

Unsur literasi di barat itu luas. Menurutnya, hanya di Indonesia saja kata “literasi” menjadi sempit, yakni sebatas baca dan menulis.

“Makanya di kegiatan kita ada kelas membaca, kelas menulis puisi, kelas menggambar, dan begitu pun kelas musik yang bergabung dengan komunitas-komunitas lain yang ke depannya lebih arah ke konkrit,” katanya.

“Karena untuk pemasukan butuh kegiatan yang lainnya lebih ke umum seperti pasar gratis bagi-bagi makanan gitu,” tambahnya.

Selain mengungkapkan arti dari literasi di benak komunitas Pegiat Literasi Cimahi. Mereka juga terbuka dengan orang-orang yang bukan dari bagian komunitas tersebut dan mereka juga berinteraksi dengan masyarakat di sekitar.

Untuk masuk ke dalam bagian Komunitas Pegiat Literasi Cimahi tidak usah mendaftar, cukup gabung saja dengan mereka yang sedang membuka lapak perpustakaan.

“Gabung aja, karena kita bukan organisasi formal yang ada AD/RT dan sebagainya saya kira sebelumnya lebih ke ada ruang di mana kawan-kawan siswa pelajar yang terbuka buat umum juga terletak kalau mau berdiskusi atau sharing tentang kajian literasi kita sediain ruang di sini,” tutup Erlangga. (mg5)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan