Warga KBB Terancam Potensi Longsor Bukit Palasari, BNPB Dorong Pemda Libatkan Pakar

BATUJAJAR – Pembangunan kompleks perumahan di Kampung Cibeber Hilir, Desa Giri Asih, Kecamatan Batujajar, Kabupaten Bandung Barat (KBB) telah mengancam masyarakat sekitar.

Ancaman tersebut berasal dari Bukit Palasari yang tepat berada di atas perumahan warga dan kompleks perumahan tersebut bisa longsor tiba-tiba jika diguyur hujan dengan intensitas tinggi.

Bukit Palasari sendiri memiliki kemiringan 30 sampai 35 derajat. Bahkan tingkat kemiringannya bertambah hingga 45 sampai 50 derajat setelah dilakukan pemapasan.

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo memantau langsung potensi bencana longsor di kawasan tersebut. BNPB sendiri langsung memberikan arahan pemerintah daerah melakukan kajian komprehensif melibatkan pakar terkait kelayakan pembangunan di lokasi tersebut.

“Kami serahkan kepada ahlinya, nanti dari pemerintah provinsi dan Kabupaten Bandung Barat harus melakukan kajian yang betul-betul melibatkan pakar. Jadi kalau sudah pakar yang berbicara, jangan ada pembangunan karena mereka yang tahu,” ujar Doni Monardo saat ditemui di Batujajar, Jumat (12/3).

Doni menyebut jika pakar bakal memberikan hasil kajian yang nantinya akan menjadi rujukan keselamatan warga setempat. Pihaknya meminta masyarakat mulai memitigasi potensi bencana di lingkungannya.

“Kita masyarakat umum jangan ngotot. Pakar itu setiap hari melakukan kajian lalu menyampaikan kajiannya. Ikuti apa yang disampaikan pakar kalau tidak ya korban akan berjatuhan,” tegasnya.

Sementara itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Bandung Barat Asep Sodikin mengatakan bakal langsung mengevaluasi semua dokumen perizinan perencanaan pembangunan kompleks perumahan tersebut.

“Kita akan mengevaluasi semua dokumen perizinan perencanan dan rencana kegiatannya. Lalu akan mengundang ahli geologi untuk mengkaji bukit tersebut,” ungkap Asep.

Asep mengaku belum bisa memberikan jawaban soal apakah pembangunan perumahan tersebut bisa dilanjutkan atau tidak mengingat memiliki potensi bencana longsor.

“Biar ahlinya yang berbicara. Kalau memang ahli mengatakan ini tidak bisa dilanjutkan, tentu kita akan menghentikan semua perizinan pembangunan perumahan ini,” kata Asep.

Dirinya menjelaskan jika evaluasi dokumen pembangunan perumahan yang berada di lokasi rawan bencana lainnya bakal dilakukan berkala.

“Kita akan bertahap melakukan evaluasi perizinannya. Jadi sekarang ini dulu yang utama karena langsung diarahkan oleh Pak Doni Monardo,” jelasnya. (mg6)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan