Angka Kemiskinan Kian Meningkat, Dinsosnangkis Kota Bandung Galakkan Pelatihan Kewirausahaan

BANDUNG – Angka kemiskinan di Kota Bandung tercatat mengalami peningkatan, tetapi berdasarkan data dari Dinas Sosial dan Penanganan Kemiskinan (Dinsosnangkis) Kota Bandung, tercatat bahwa warga miskin tersebut bukanlah penduduk asli Kota Bandung.

Melainkan berasal dari sejumlah daerah, seperti misalnya Tasikmalaya, Garut, dan Sukabumi.

Dari data tersebut Pemerintah Kota tengah mengupayakan sebuah solusi untuk menanggulangi angka kemiskinan, salah satunya dengan mengadakan pelatihan kewirausahaan sebelum mengembalikan warga pendatang ke daerah asalnya.

Seperti yang diutarakan Kepala Dinas Sosial dan Penanganan Kemiskinan (Dinsosnangkis) Kota Bandung, Tono Rusdiantono, bahwa seusai diberi pelatihan, warga miskin tersebut dapat menjalankan kegiatan wirausaha di daerahnya sendiri.

“Mereka warga miskin yang datang dari luar Kota Bandung itu kita beri bantuan. Ada yang mendapatkan BPRT, PKA, juga mendapatkan bantuan sembako lainnya,” tuturnya.

“Kita juga dari kedinasan selalu mengadakan pelatihan kewirausahaan dan modal untuk mereka kembali ke kampung asal dan diharapkan bisa melakukan wirausaha sendiri gitu,” jelasnya saat dihubungi, Jumat (05/03).

Dalam mengatasi pemberdayaan warga miskin, Tono mengaku mengalami beberapa kendala jika tidak diatasi bersama. Karena permasalahan ini tidak bisa hanya diatasi Dinas Sosial saja, melainkan juga harus berkolaborasi dengan Dispangtan, Dishub, dan pihak-pihak lainnya.

Tono berharap dengan adanya upaya ini dapat dibarengi dengan kesadaran warga, terutama warga dari luar Kota Bandung.

Sebab terdapat beberapa kasus ketika warga luar Kota Bandung telah dipulangkan, mereka malah terus kembali lagi dengan kondisi yang tidak layak. Misalnya, seperti kembali mengemis, mengamen, dan sebagainya.

“Kasus ini sangat tidak mudah. Mengatasinya saat ada yang dipulangkan beberapa kali ada yang balik lagi di Alun-alun. Jadi susah juga, mungkin ya itu penyelesaiannya kita juga harus kerja sama dengan semua pihak, baik warga maupun pemerintah, semua elemen masyarakat, semua intitusi yang berkaitan dengan pengarahan ekonomi, terutama CSR dan Yayasan ini harus membantu juga,” ungkapnya. (nis)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan