BANDUNG – Gubernur Jawa Barat (Jabar), Ridwan Kamil menyebutkan, pemerintah akan menyeleksi penerima vaksin Covid-19 tahap II. Hal itu dilakukan lantaran keterbatasan alokasi vaksin asal Sinovac China tersebut.
“Kami sudah intensif penyuntikan tahap II yaitu lansia dan profesi-profesi layanan publik. Namun kami harus menyeleksi kriteria lagi karena dari 6 juta yang kami daftarkan vaksinnya hanya datang 1,2 juta dari pusat,” ujar Emil di Kota Bandung, Kamis (4/3).
“Akibatnya kita harus menyeleksi ulang kira-kira apa saja yang ada di Jawa Barat dari kriteria tadi,” imbuhnya.
Sebelumnya, sebanyak 6,5 juta warga Jawa Barat diverifikasi menjadi penerima vaksinasi tahap II, dalam program mempercepat upaya memutus mata rantai penularan virus Corona atau Covid-19.
Ketua Divisi Penanganan Kesehatan Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Provinsi Jawa Barat, Marion Siagian menjelaskan, sasaran vaksinasi tahap II di Jawa Barat tepatnya mencapai 6.558.526 orang tersebar di 27 kabupaten/ kota.
“Hingga saat ini, kami belum mendapatkan angka yang pasti dari pemerintah pusat terkait alokasi vaksin Covid-19 per kabupaten/kota,” ujar Marion.
Marion memastikan, kategori usia lansia masuk dalam jumlah tersebut. Selain lansia, pedagang pasar dan supir angkutan umum diproyeksikan menjadi penerima vaksin tahap II.
“Untuk kelompok lansia, ada tahapan skrining dengan memeriksa dan menanyakan riwayat kesehatan lansia. Lansia yang divaksin adalah lansia yang sehat ataupun lansia yang terkontrol komorbidnya,” katanya. (win)