Warga Sariwangi yang Positif Covid-19 Terus Bertambah

PARONGPONG – Empat orang warga Kampung Pangkalan, Desa Sariwangi, Kecamatan Parongpong, Kabupaten Bandung Barat (KBB) yang menjadi peserta ziarah ke Tasikmalaya kembali dinyatakan positif Covid-19.

Total saat ini ada 39 warga yang terpapar Covid-19. Sementara empat orang yang terlebih dahulu positif Covid-19 sudah dinyatakan sembuh setelah menjalani isolasi mandiri.

Sumber penularan Covid-19 tersebut berasal dari tiga warga positif Covid-19, namun berstatus OTG. Tiga orang tersebut ikut dalam kegiatan ziarah ke Tasikmalaya yang dilaksanakan pada pekan lalu.

“Jumlah yang positif aktif saat ini ada 39 orang, karena empat orang sudah sembuh. Dari jumlah itu, dua orang dirawat di rumah sakit tapi sudah melewati masa kritis,” ungkap Plt Kepala Puskesmas Ciwaruga, Ika Jatnikawati, Rabu (3/3).

Tak cuma ada penambahan kasus positif aktif sebanyak empat orang, pihaknya juga mencatat ada satu orang warga yang meninggal dunia dengan status probable.

“Satu probable meninggal dunia. Dia engga ikut ziarah ke Tasikmalaya, tapi keluarganya ada yang ikut. Meninggalnya tanggal 21 Februari kemarin,” terangnya.

Sementara total kontak erat yang berhasil ditelusuri sebanyak 147 orang. Sebanyak 25 orang di antaranya sudah menjalani swab test.

“Sudah ada 25 orang yang menjalani swab test. Tinggal menunggu hasilnya keluar. Lalu ada tujuh orang lagi yang mau swab test, sisanya masih banyak yang belum,” terangnya.

Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Bandung Barat, Asep Sodikin menyebutkan, pihaknya sudah menginstruksikan Satgas Covid-19 KBB untuk segera mencari tempat isolasi yang bisa menampung seluruh warga yang terpapar.

Misalnya dengan mencari hotel atau penginapan terdekat dari daerah sekitar yang memiliki kamar banyak. Hal itu dinilai bisa dilakukan mengingat mereka yang terpapar kondisinya kebanyakan adalah OTG (orang tanpa gejala).

Tujuannya agar warga yang sehat tidak tertular dan proses penyembuhan mereka yang positif juga bisa lebih fokus karena dilakukan di satu tempat tidak terpisah-pisah.

“Kalau ada hotel atau penginapan bisa dipinjam atau disewa, akan kita sewa. Jadi penanganan bisa terkonsentrasi di satu titik. Di sana (Parongpong) kan banyak penginapan yang saat ini kosong,” kata Asep. (mg6)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan