Bagi Penyintas Covid-19 yang Hendak Donor Plasma Konvaselen, Berikut Ini Beberapa Ketentuan dari PMI

BANDUNG – Bagi seorang penyintas Covid-19 yang akan mendonorkan plasma konvaselen, pihak PMI memiliki beberapa ketentuan dan pemeriksaan terlebih dahulu sebelum penyintas tersebut dapat melakukan pendonoran.

Kepala Seksi Rilis Produk PMI Kota Bandung, Pupu Puspita mengatakan, plasma yang mengandung antibody tersebut dapat membantu orang lain yang daya tahan tubuhnya tidak cukup kuat melawan penyakit Covid-19.

Sehingga jika dilakukan pendonoran, maka akan ada kemungkinan orang tersebut dapat sembuh ataupun memperingan gejala yang dialaminya. Sehingga kemungkinan untuk sembuh lebih besar.

“Bila ada yang bersedia menjadi donor plasma, maka dari kami akan meminta kesediaan dulu untuk menjalani prosedur yang diperlukan agar plasma dapat diberikan kepada yang membutuhkan,” ujarnya.

Pemeriksaan yang akan dijalani jika pendonor bersedia menjalani donor plasma berupa pengecekan sample darah dan pengambilan juga penyimpanan darah.

Jika pendonor menyetujui untuk mendonorkan darah, pendonor harus mengisi Informed Consent sebelum dilakukan pemeriksaan donor.

Kemudian pendonor akan diambil sample darah untuk menguji apakah layak atau tidak untuk menyumbangkan plasma di kemudian harinya.

Pemeriksaan yang dilakukan mencangkup pemeriksaan konfirmasi golongan darah, uji saring terhadap penyakit HIV, hepatitis B, hepatitis C, sifilis, screening antibody juga uji netralisasi antibody.

Adapun untuk pengambilan plasma, petugas UDD PMI akan mengarahkan pendonor menuju tempat yang telah ditentukan.

Setelah melakukan beberapa persiapan, maka petugas kemudian mengambil plasma dalam waktu kurang lebih satu jam untuk proses yang disebut plasmatesis, proses tersebut juga dilakukan secara tertutup dan steril.

Selanjutnya, pendonor akan mendapatkan makanan dan minuman ringan, dipersilahkan beristirahat 15-30 menit hingga akhirnya diperbolehkan untuk melakukan aktivitas kembali, namun tidak boleh melakukan aktivitas berat selama 1×24 jam.

Plasma yang sudah didonorkan akan disimpan di tempat penyimpanan dengan suhu tertentu. Jika ada pasien yang membutuhkan, stok plasma akan diambil dan diberikan kepada pasien melalui transfuse plasma.

Dalam melakukan donor plasma ini pendonor akan mengalami beberapa rasa tidak nyaman sementara seperti memar di lengan dan nyeri juga kebas pada area bibir.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan