BANDUNG – Tahun ini Rumah Zakat meluncurkan gerakan #BahagiaBersama, yang bertujuan mengajak masyarakat terus berjuang, bertahan, dan tetap berbagi kepada yang membutuhkan meskipun terdampak pandemi Covid-19.
Diharapkan dari gerakan ini, Rumah Zakat dapat menjadi jembatan untuk membantu 2,5 juta penerima manfaat melalui optimalisasi dana zakat, infak, sedekah, wakaf, serta dana kemanusiaan lainnya yang dititipkan oleh para donatur.
“Alhamdulillah di tahun 2020, sebanyak 15% penerima manfaat dari program ekonomi Rumah Zakat, keluar dari garis kemiskinan, dan 20% nya mengalami peningkatan kesejahteraan. Tahun ini kami berharap dapat membantu 20% dari penerima manfaat untuk keluar dari kemiskinan. Sehingga mereka bertransformasi dari mustahik menjadi muzaki,” ungkap CEO Rumah Zakat Nur Efendi.
Adapun pendekatan program yang dilakukan Rumah Zakat dalam membina para penerima manfaat adalah Desa Berdaya, sebuah proses pemberdayaan terintegrasi yang disesuaikan dengan potensi desa.
Saat ini terdapat 1.686 Desa Berdaya di 1.203 kecamatan 285 kabupaten kota 33 Provinsi yang masing-masing didampingi oleh fasilitator pemberdayaan bernama relawan inspirasi. Tahun ini ditargetkan ada 1.700 desa berdaya dibangun agar lebih banyak masyarakat yang terbantu.
“Kami berupaya menyelaraskan seluruh program Rumah Zakat agar memberikan kontribusi pada pencapaian SDGs. Alhamdulillah Bersama donatur, di tahun 2020 Rumah Zakat berkontribusi pada 28 target dan 56 indikator,” ujar Nur Efendi
Di tahun 2020, Rumah Zakat bersama para donatur berupaya membantu 190.820 penerima manfaat terdampak Covid-19 melalui program Bersama Hadapi Corona, mulai dari program edukasi, kesehatan, jaminan sosial, ekonomi dan ketahanan pangan. Diantaranya sosialisasi Covid-19 dan PHBS di 485 titik, penyaluran 372.542 paket makanan dan suplemen, penyaluran 292.306 masker untuk Indonesia, 13.267 perlengkapan kesehatan, 1.204 bantuan UMKM, dan 19 titik lumbung pangan.
Sementara itu Rumah Zakat juga berpartisipasi aktif dalam merespon bencana yang terjadi di Indonesia. Sebanyak 2.914 relawan kemanusiaan beraksi di 257 titik bencana untuk membantu 126.146 penerima manfaat. “Kami selalu berupaya menjadi yang terdepan dalam merespon bencana yang terjadi di Indonesia. Para relawan di lapangan selalu berkoordinasi dengan tim Basarnas dan juga pemda setempat sehingga aksi yang dilakukan dapat lebih optimal,” tutur Nur Efendi.