Buat Kerumunan Tanpa Prokes, Aktivis Buruh Nilai Jokowi Pantas Ditangkap Seperti HRS

JAKARTA- Kerumunan warga saat menyambut kedatangan Presiden Joko Widodo di Maumere, Kabupaten Sikka, pada Selasa (23/2) kemarin jadi perbincangan hangat di media sosial.

Vidoe yang viral di jagat maya, memperlihatkan ribuan warga merebut ingin melihat Presiden secara dekat. Jokowi juga nampak melempar bingkisan dari dalam mobil kepada kerumunan warga tersebut.

Padahal, saat ini pemerintah sedang ketat dalam menerapkan protokol kesehatan. Sejumlah kerumunan, berupa hajatan dan lainnya dilarang demi meredam lajunya pandemi covid-19.

Sejumlah warga net kemudian membandingkan dengan kerumunan yang dibuat oleh Habib Rizieq Shihab (HRS) yang hingga kini harus dipenjara. Bahkan ada yang menilai Jokowi harus diproses hukum sebab telah melanggar protokol kesehatan.

“Sudah seharusnya Jokowi ditangkap + diperlakukan sebagaimana yang terjadi pada Habib Rizieq Shihab,” tulis aktivis Buruh, Iyut (34) melalui akun twitternya, @kafirradikalis, dikutip Rabu (24/2).

Iyut menilai, apa yang dilakukan Jokowi yang menyapa kerumunan warga, persis yang dilakukan Rizieq Shihab saat dijemput di Bandara Soeta dan di Megamendung Jawa Barat.

“Coba perhatikan, yang dilakukan Jokowi menyapa kerumunan massa persis seperti yang dilakukan HRS. Makin jelas betapa dagelan kasus HRS,” katanya.

Sementara itu, Ketua Pro Demokrasi, Iwan Sumule menilai tak tepat jika kerumunan itu disebut spontanitas warga. Apalagi ada pelemparan bingkisan oleh Jokowi ke kerumunan,

“Alasannya spontanitas, dan ada juga pelemparan paket kepada kerumunan massa oleh @jokowi,” kata Iwan Sumule di akun twitternya.

Dia menilai lanjut bahwa, kerumunan itu juga telah melanggar protokol kesehatan. Sebab ribuan massa itu tak mengenakan masker.

“Di video tampak tak ada prokes, massa tak pakai masker, menunjukan pemda tak berlakukan prokes dan aturan PPKM seperti instruksi pemerintah pusat. Rakyat dihukum, rakyat diminta maklum,” katanya.

Sementara itu, Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin, telah menjelaskan kerumunan menyambut Jokowi itu.

“Benar itu video di Maumere. Setibanya di Maumere, Presiden dan rombongan melanjutkan perjalanan menuju Bendungan Napun Gete,” kata Machmudin, Selasa (23/2).

Dia menjelaskan, saat Jokowi dalam perjalanan, masyarakat sudah menunggu rangkaian di pinggir jalan, saat rangkaian melambat masyarakat maju ke tengah jalan sehingga membuat iring-iringan berhenti.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan