Pedagang Pasar Tumpah Monju Nekat Berjualan, Camat: Kita Akan Terus Lakukan Pemberitahuan

COBLONG – Meningkatnya angka kasus positif Covid-19 beberapa hari terakhir di Kecamatan Coblong membuat pasar tumpah di Monumen Perjuangan (Monju), Jl. Dipati Ukur No.48, Lebakgede, harus ditutup untuk sementara waktu.

Akan tetapi, dalam prakteknya, beberapa pedang masih tetap nekat berjualan.

Camat Coblong, Krinda Hamidipradja, menuturkan bahwa jajarannya sudah mengimbau para pedagang untuk tidak berjualan sementara waktu.

“Mereka (para pedagang, red) itu masuk lewat gang-gang kecil yang ada di sekitar jalan Monju. Kita dengan Kapolsek, Danramil dan Satpol PP sudah melakukan rapat begitu ya dan menghasilkan kesepakatan untuk menutup pasar tersebut, dan kita sudah sampaikan kepada mereka,” ucapnya kepada wartawan JabarEkspres.com ketika ditemui di kantor Kecamatan Coblong, Jl. Sangkuriang No.10A, Kota Bandung pada Selasa (23/2).

Krinda membeberkan bahwa sebagian para pedagang di pasar tumpah tersebut merupakan pedagang binaan yang tergabung ke dalam Kelompok Pedagang Monju (KPM).

“Pedagang di situ itu sebagian merupakan binaan, dan kita mengajak untuk tidak berjualan dahulu. Dan kalau binaan itu, para pedagang mempunyai komitmen untuk membantu merealisasikan kebijakan pemerintah,” ujarnya.

Menurutnya para pedagang tetap nekat berjualan karena alasan kebutuhan rumah tangga di mana satu-satunya sumber pendapatan berasal dari berdagang.

“Sudah humanis sebetulnya kita itu untuk sampaikan hal ini, tapi karena mereka punya kepentingan untuk memenuhi kebutuhan, jadi tetap berjualan,” katanya.

Pihaknya pun akan terus mencoba untuk melakukan sosialisasi dan koordinasi kepada para pedagang di pasar tumpah Monju untuk tidak berjualan sementara waktu ini.

“Dengan para pihak terkait akan terus mencoba untuk mengimbau pedagang tersebut agar tidak berjualan dahulu, kalau situasi sudah normal, pasti kalian (pedagang) akan sangat diperbolehkan untuk berjualan di situ,” ucapnya. (mg1)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan