Gerak Cepat Jabar Quick Response, Berikan Pengobatan kepada PMKS di Cileunyi

BANDUNG – Jabar Quick Response (Jabar QR) merupakan sebuah program pengaduan kemanusiaan yang digagas oleh Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.

Program pengaduan ini merupakan kanal aduan kemanusiaan bagi masyarakat Jawa Barat untuk memberikan solusi atau pertolongan pertama bagi permasalahan yang bersifat darurat.

Selain sebagai program aduan, Jabar Quick Response juga berusaha memberikan solusi untuk masyarakat yang membutuhkan tersebut.

Salah satunya saat merespons pengaduan dari masyarakat mengenai seorang  Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS), Alex, asal Tanjungsari yang berada di lingkungan Jl. Galumpit dan sekitaran Jl. Raya Cileunyi.

“Dan Alhamdulillah Jabar Quick Response selalu merespon sesuai dengan namanya Quick Response, semua keluhan-keluhan dan aduan-aduan khususnya dari Jawa Barat. Bahkan non Jawa Barat selagi kita bisa mengkondisikan dan berkoordinasi dengan pusat ke wilayah, tetap bisa kita bantu,” tutur Wina Herwiane dari divisi kanal kesehatan Jabar QR kepada Jabar Ekspres pada Sabtu, (20/2).

Menurut pengakuan warga sekitar, Alex (PMKS) mengalami muntah darah dan menangis kesakitan. Iapun sempat menjadi korban pemukulan dari pengamen.

“Tadi juga kita sempat memberikan solusi beliau untuk diajak pulang ke daerahnya di Tanjungsari. Namun mungkin beliau sepertinya mempunyai traumatik tersendiri, tidak mau, permintaan beliau hanya ingin ke rumah sakit,”tutur Wina kepada wartawan Jabar Ekspres setelah memberikan pertolongan pertama kepada warga tersebut.

Pak Alex saat akan diantar ke rumah sakit dengan ambulan agar segera mendapat perawatan. (Foto: Saeful Malik, Jabar Ekspres)

Berdasarkan keterangan Wina, Pak Alex tidak bisa bicara dengan jelas karena mengeluh kesakitan di sekitar wajah dan mengeluh sakit di sekitar perutnya. Kondisi Pak Alex juga lumpuh (disabilitas).

Dari percakapan tim Jabar QR dengan Pak Alex, Pak Alex merupakan warga Tanjungsari dan tidak memiliki identitas (KTP). Tim Jabar Quick Response menawarkan kepada beliau untuk pulang ke Tanjungsari, tetapi Pak Alex menolaknya. Pak Alex hanya ingin dibawa ke rumah sakit untuk mengobati sakitnya. Sebelumnya, Pak Alex pernah menjadi korban pemukulan oleh sekelompok pengamen dan terlihat trauma.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan