BANDUNG – Wali Kota Bandung, Oded M. Danial turut menanggapi kasus dugaan penyalahgunaan narkoba yang menimpa Kapolsek Astana Anyar. Ia mengungkapkan keprihatinannya atas kasus yang berada di wilayah kepemimpinannya.
“Saya ikut prihatin, karena ada di wilayah Kota Bandung. Saya yakin di institusi kepolisian sendiri mereka pasti akan memproses itu,” ujar Oded di Genung Graha Binangkit PKK, Kota Bandung, Kamis (18/2).
Ia meyakini, kasus dugaan penyalahgunaan narkoba tersebut akan diusut tuntas oleh Divisi Profesi dan Pengamanan Polisi Daerah Jawa Barat (Propam Polda Jabar) sesuai undang-undang. Sebagaimana diketahui, kasus tersebut melibatkan Kompol YP yang menjabat sebagai Kapolsek Astana Anyar.
Oded lebih lanjut menuturkan, seluruh pihak perlu menjauhi barang terlarang itu. Bukan hanya dilakukan oleh unsur kepolisian saja. Pasalnya, kata Oded, narkoba merupakan barang yang berbahaya dan dinilainya dapat merusak generasi bangsa.
“Jangan main-main dengan narkoba, karena merupakan bahaya laten yang paling utama dan bisa menghancurkan generasi kita,” tegasnya.
Tak hanya itu, kata dia, kasus ini dapat menjadi pelajaran bagi seluruh warga Kota Bandung. Menurut Oded, siapapun bisa terjerat dan terjerumus ke dalam penggunaan barang haram tersebut.
Oleh sebab itu, ia meminta warga Kota Bandung tetap menjaga lingkungannya, mulai dari keluarga.
“Lingkungan terkecil yaitu keluarga harus menjadi benteng pertahanan narkoba. Kita jaga keluarga kita dari ancaman bahaya narkoba,” ungkapnya.
Sebagaimana diketahui, Kompol YP saat ini telah resmi dicopot dari jabatannya. Hal tersebut tertuang dalam Surat Telegram Kapolda Jawa Barat Nomor ST/267/II/KEP/2021 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Dalam Jabatan di Lingkungan Polda Jawa Barat.
Selain Kompol YP, belasan anggota polisi juga diduga terlibat dalam kasus penyalahgunaan narkoba tersebut. (ayu)