BANDUNG – Perayaan Tahun Baru Imlek 2572 yang jatuh pada Jumat, 12 Februari 2021 nampak sepi dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Riuh redam pertunjukan Barongsai dan Liong terpaksa tidak digelar mengingat perayaan Imlek 2021 berada dalam situasi pandemi Covid-19.
Perayaan Imlek di Vihara Dharma Ramsi Kota Bandung juga nampak hening. Para jemaat yang beribadah pun tidak terlalu banyak. Tak hanya itu, sejumlah aktivitas yang biasa digelar kini ditiadakan.
“Tahun ini jika dibandingkan dengan tahun kemarin, tahun ini aktiviatas dibatasi karna ada pandemi Covid-19 jadi tidak boleh berkerumun kita batasi semua. Kalau dulu ramai, sekarang tidak ada keramaian lagi karna tidak ada Barongsai dan Liong jadi tidak ramai,” ujar Relawam di Vihara Dharma Ramsi Kota Bandung Asikin saat ditemui di Vihara Dharma Ramsi, Jumat (12/2).
Berdasarkan pantauan Jabar Ekspres pada malam pergantian Tahun Baru Imlek, vihara tersebut bahkan ditutup untuk para jemaat yang biasanya berdatangan hingga pertengahan malam. Tak ada satu pun jemaat yang nampak memasuki komplek Vihara Dharma Ramsi pada Kamis (12/2) malam.
Asikin mengungkapkan, dalam kondisi pandemi seperti ini umat yang datang beribadah pun dibatasi, hanya lima pasang atau 10 orang yang diperbolehkan masuk. Selanjutnya, mereka bergantian dengan pengunjung lainnya. Tak hanya itu, dalam pelaksanaannya tetap menerapkan protokol kesehatan.
“Sebelum masuk, kita lakukan cek suhu dulu, jika di dalam vihara keliatan cukup penuh kita lakukan pembatasan agar tidak terjadi kerumunan,”ungkapnya.
Menurut Asikin, sebelum adanya pandemi Covid-19, umat yang beribadah di Vihara yang berdiri pada tahun 1952 tersebut bisa mencapai ratusan.
“Satu sama lain bisa berdekatan saking penuhnya. Namun sekarang, sebelumnya Imlek tiba saya sudah melakukan sosialisasi agar yang ingin berdoa di sini (Vihara) tertib dengan melakukan pembatasan atau jaga jarak. Bisa jadi akhirnya banyak yang memilih berdoa di rumah,” bebernya.
Ia menambahkan, tahun lalu umat yang datang bisa dari berbagai daerah atau luar kota Bandung. Namun, tahun ini hanya umat dari Kota Bandung saja. “Sekarang memang banyak perubahan yang terjadi. Tapi maknanya adalah berdoa, jadi di mana pun apa yang dipajatkan semoga terkabul dan mendapatkan keberkahan,”ucapnya.