Denny Siregar Akui Tidak Dibayar Sebagai Buzzer, Tapi Abu Janda Bilang Dibayar

JAKARTA- Aktivis media sosial Denny Siregar tidak terima jika para pendukung Presiden Joko Widodo disebut tidak mapan. Menurutnya, pendukung Jokowi sebagian besar mapan dan sosialita.

“Yang gua kenal, pendukung Jokowi itu banyak banget yang mapan, bahkan banyak yang sosialita,” tulis Denny Siregar di twitternya, Kamis (11/2).

Pria bernama asli Denny Zulfikar Siregar ini mengatakan, para pendukung Jokowi rata-rata membela Jokowi karena suka. Mereka tidak dibayar. Untuk itu dirinya tidak sepakat jika para pendukung itu disebut buzzer.

“Mereka bela Jokowi karena suka aja, bukan dibayar. Bahkan waktu kampanye mereka rela keluar uang. Kalau mereka ini dianggap buzzer, gimana bisa tertibkan mereka Wong mereka merdeka, ga pakai nasi bungkus,” ucap Denny Siregar.

Sementara itu, pernyataan Denny Siregar tersebut bertolak belakang dengan rekannya, Permadi Arya alias Abu Janda. Abu Janda akui dibayar sebagai buzzer Jokowi saat Pilpres 2019 lalu. Bukan saja dia, tetapi juga Denny Siregar.

Awalnya dia akui, alasan kenapa dirinya dan Denny Siregar tidak diberikan jabatan Komisaris oleh pemerintahan sementara keduanya termasuk yang paling getol bela Jokowi di media sosial.

Kata dia, sebab dirinya dan Denny Siregar telah dibayar cash oleh pemerintah saat jadi inffluencer atau buzzer Jokowi-Maruf di Pilpres.

“Orang-orang yang mendapatkan jabatan Komisaris ini adalah orang-orang yang berjuang di TKN (Tim Kampanye Nasional-red) waktu itu. Kalau aku beda. Aku sama Denny ini, kita ini inffluencer yang dibayar,” ujar Abu Janda dikutip dari sebuah video yang diunggah oleh mantan elit Partai Demokrat, Roy Suryo di akun twitternya.

“Jadi aku rasa kenapa kita ngga ditawari Komisaris kan udah dibayar masa dapat Komisaris lagi. Jadi Komisaris ini yang betul-betul berjuang di TKN waktu itu,” imbuhnya. (Fin.co.id).

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan