BANDUNG – Untuk pertama kalinya selama dilanda pandemic Covid-19, zona merah di Jawa Barat hanya tinggal menyisakan satu daerah saja, sebelumnya atau tepatnya minggu lalu, zona merah di Jawa Barat berjumlah total sepuluh daerah.
Hal itu disampaikan oleh Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dalam konferensi pers Rapat Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi di gedung Makodam, Kota Bandung, Senin (8/2).
“Alhamdulillah banyak berita baik di minggu ini ingin saya share yang pertama, pertama kalinya zona merah tinggal satu, minggu lalu sepuluh, Alhamdulillah kerja keras semua pihak zona merah tinggal satu hanya di Kota Bogor,” ucap Ridwan Kamil.
Ia juga mengapresiasi Kota Karawang yang akhirnya bisa lepas dari status zona merah yang selama ini kerap disandang oleh Kota Pangkal Perjuangan tersebut.
“Alhamdulillah setelah enam atau tujuh minggu sekarang Karawang tidak lagi di zona merah, ada perbaikan-perbaikan signifikan dalam penanganan pandemi,” lanjut gubernur.
Dalam kesempatan tersebut, Ridwan Kamil juga menghimbau agar seluruh kelurahan sudah memiliki posko Covid-19, di mana hal tersebut juga sebagai upaya mendukung Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) skala mikro.
Hal lain yang membuat Ridwan Kamil bahagia adalah keterisian rumah sakit oleh pasien positif Covid-19 telah menurun cukup signifikan, mengingat saat ini keterisian rumah sakit tinggal 65%.
“Berita terbaik adalah keterisian rumah sakit sekarang tinggal 63% sempat 80% lalu menurun terus, menandakan orang yang sakit Covid secara nyata di Jawa Barat itu makin menurun, karena ini kan berkolerasi ya, kenapa kasusnya seolah-olah besar tapi rumah sakitnya menurun itu artinya kasus lamanya masih ada,” jelas Ridwan Kamil.
Selain itu, demi segera memutus mata rantai penyebaran virus Covid-19, Ridwan Kamil juga menargetkan selama kurang lebih satu minggu ini Jawa Barat menyelesaikan penyuntikan vaksinasi tahap satu dan dua untuk tenaga kesehatan (nakes).
“Untuk vaksinasi kita targetkan tujuh hari ini selesai tahap satu baru 60% yang sudah disuntik nakes, dosis kedua itu baru 8%, kita harapkan daerah-daerah yang masih di bawah persentase meningkatkan proses vaksinasi lebih cepat,” pungkas gubernur. (mg11)