Terkait wacana tersebut, Kementerian BUMN menargetkan pembentukan holding baterai EV rampung pada semester I tahun ini.
’’Mudah-mudahan Indonesia battery corporation ini bisa segera menandatangani kerja sama dan mengembangkan joint venture dengan calon-calon mitra,’’ ujar Wakil Menteri BUMN Pahala Mansury.
Sebagai negara dengan ekonomi terbesar ketujuh dunia, menurut dia, Indonesia cukup kuat untuk membangun industri kendaraan listrik dan baterai EV yang terintegrasi. Terlebih, Indonesia merupakan negara dengan cadangan nikel terbesar di dunia. Nikel adalah bahan baku utama baterai EV. (jawapos)