Permintaan Turun Drastis, Pemkab Cianjur Akan Dorong Produktivitas Petani Kopi

CIANJUR – Pemerintah Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, mendorong petani kopi di sejumlah kecamatan untuk terus meningkatkan produksi guna mengembalikan kejayaan Cianjur sebagai pemasok kopi hingga ke luar negeri.

 

“Sejak ratusan tahun lalu, kualitas kopi Cianjur sudah diakui hingga luar negeri, bahkan kita pernah menjadi wilayah yang mengirim kopi hingga ke Eropa. Kejayaan itu, harus dikembalikan. Saat ini di beberapa kecamatan di utara dan selatan terus mengembangkan kawasan penanaman kopi,” katanya, dilansir dari Antara.

 

Selama pandemi kopi Cianjur tetap mendapat pesanan dari berbagai daerah seperti Bali, Lombok, hingga Nias.

 

Bupati Cianjur, Herman Suherman di Cianjur, Kamis, (28/1) mengatakan pengembangan berbagai jenis kopi di Cianjur terus ditingkatkan baik yang mendapat pembinaan dari dinas terkait atau kelompok tani mandiri yang dapat mendongkrak produksi kopi di berbagai kecamatan mulai dari utara hingga selatan.

 

Pihaknya akan mendorong petani atau kelompok tani kopi untuk mengembangkan tanaman kopi mulai dari biji hingga pengemasan dengan menyediakan pasar tetap, sehingga kopi Cianjur dapat kembali dikenal hingga mancanegara serta mengupayakan penambahan lahan yang dapat digarap bersama dengan instansi terkait seperti Perhutani.

 

“Saat ini kecamatan yang sudah mengembangkan kopi dengan produksi mencapai ratusan ton setiap tahun, di Kecamatan Pacet yang terkenal dengan Kopi Sarongge, Kecamatan Sukanagara dengan Kopi Gunung Sungging, Kecamatan Sukaresmi, Campaka, Gekbrong dan Kadupandak dengan kopi jeruknya,” kata Herman.

 

Ketua Kelompok Tani Mandiri Gunung Sungging di Kecamatan Sukanagara, Ayi Kahfi mengatakan selama pandemi COVID-19 tingkat pemesanan kopi Cianjur menurun tajam. Biasanya pemilik kedai kopi dari berbagai daerah seperti Cianjur, Bandung, Jakarta, Bali, Lombok dan Nias setiap bulan bisa memesan sampai 1 ton, namun saat ini hanya hitungan kilogram per bulan.

 

Meski menurun tajam, pihaknya tetap mendapat pesanan dari berbagai daerah tersebut selama pandemi, sehingga petani tetap mendapatkan penghasilan untuk mengembangkan produksi dan menambah lahan melalui kerjasama dengan berbagai pihak termasuk dinas terkait dan pengelola hutan lindung.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan