Adhiyaksa Dharmakarini Berikan Donasi untuk Korban Longsor Cihanjuang

SUMEDANG – Seperti diketahui sebelumnya bahwa wilayah Desa Cihanjuang Kecamatan Cimanggung Kabupaten Sumedang pada Sabtu, (9/1/21) lalu sempat dilanda musibah banjir serta tanah longsor.

 

Terkait hal tersebut, pemerintah, para warga serta organisasi satukan kekuatan dengan terus menyalurkan bantuan.

 

Pada Selasa, (26/1/21) Ikatan ibu-ibu Adhiyaksa Dharmakarini Pusat dan Adhiyaksa Dharmakarini Kejati Jabar, memberikan santunan kepada korban longsor di Dusun Bojongkondang Desa Cihanjuang Kecamatan Cimanggung.

 

Bantuan berupa paket sembako dan kebutuhan makan anak itu diterima Sekda Sumedang Herman Suryatman di Posko SMAN Cimanggung pada Selasa, (26/1).

 

Ketua Ikatan Ibu ibu Adhiyaksa Dharmakarini Jabar, Trie Ade Adhiyaksa yang diwakili Asisten intelejen kejari Jabar, Devi Sudarso mengatakan bahwa bantuan itu terkumpul dari sumbangan ibu-ibu pegawai kejaksaan tinggi (Kejati) pusat dan Kejati Jabar.

 

Sebelumnya, diketahui juga bahwa Adhiyaksa Dharmakarini Sumedang telah memberikan bantuan yang sama.

 

“Ya kami Istri-istri pegawai Kejati Jabar memberikan bantuan titipan dari ikatan Adhiyaksa pusat sebanyak 60 paket sembako yang isinya kebutuhan anak, wanita, satu paketnya senilai Rp500 ribu,” kata Devi kepada wartawan di Sumedang pada Selasa, (26/1/21).

 

Ia menuturkan bahwa ibu-ibu Kejati merasa prihatin atas kejadian bencana longsor yang menimpa warga Cimanggung itu.

 

“Oleh karena itu, Ikatan Adhiyaksa mengumpulkan sejumlah donasi untuk disalurkan ke korban bencana,” ujarnya.

 

Dalam kunjungannya, rombongan pun kemudian melihat lokasi bencana dan korban pengungsian di tiga lokasi berbeda.

 

“Setelah kami memantau ternyata lahan yang digunakan perumahan memang tidak layak untuk pemukiman, harusnya tidak diberi izin. Mungkin ini pelajaran kepada semua pihak agar terutama Pemda Sumedang untuk lebih selektif memberikan izin perumahan,” imbuhnya.

 

Devi pun berharap, lokasi bekas longsoran agar dijadikan Ruang Terbuka Hijau dan daerah resapan air. Termasuk, warga pengungsi harus ditempatkan di tempat yang layak.

 

“Kalau bisa warga yang mengungsi pun harus diperhatikan, makannya, kebutuhan sehari harinya, susu anak, dan trauma hilling. Mudah mudah bencana ini yang terakhir dan lekas kembali pulih baik kondisi psikologis korban maupun ekonominya,” tandasnya. – Mg10

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan