Kurang Pasokan, Harga Cabai Melambung Tinggi

LEMBANG – Harga cabai rawit di sejumlah pasar tradisional terus mengalami kenaikan. Saat ini, harga jual cabai telah menembus angka di atas Rp80.000/kilogram.

Melonjaknya harga terebut diakibatkan berkurangnya pasokan dari daerah penghasil karena berbagai faktor, seperti faktor cuaca. Cuaca yang sering turun hujan menyebabkan tanaman lebih mudah terserang hama.

“Pada musim penghujan tanaman cabai menjadi kurang bagus, banyak hama yang menyerang daun dan buah cabai,” kata Ading, petani di Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Selasa (19/1).

Dia mencontohkan, dari 100 tumbak lahan yang ditanami cabai, hanya mampu menghasilkan antara 10-15 kilogram cabai. Sementara sisanya tidak laku terjual karena rusak atau gagal panen.

“Kalau yang busuk langsung dibuang saja, percuma soalnya enggak bisa dijual,” ucapnya.

Ia menuturkan, saat ini harga jual cabai dari petani ke tingkat bandar Rp65.000/kilogram. Walaupun harga jual tinggi, tetapi tak sebanding dengan ongkos dari mulai perawatan hingga masa panen.

“Pemupukan serta biaya penyemprotan obat hama lebih sering di musim hujan. Untuk semprot hama petani harus keluar uang Rp500 ribu/perminggu, belum ditambah yang lain. Otomatis, biaya produksi lebih tinggi,” ujarnya.

Faktor cuaca bukanlah satu-satunya penyebab naiknya harga cabai, Ading mengungkapkan, terjadinya bencana di daerah penghasil sayuran juga sangat mempengaruhi harga.

“Petani di daerah pegunungan, seperti Merapi dan Semeru, kalau di Sumatera Gunung Sinabung, jangankan mereka berani ke kebun, keluar rumah juga mungkin takut. Makanya pasokan ke pasar mungkin jadi berkurang karena adanya kejadian itu,” bebernya.

Ading menyampaikan, sebagian besar bahan kebutuhan pokok khususnya sayuran yang beredar di wilayah Jabodetabek didatangkan dari daerah Jabar, seperti Lembang dan Garut. Ia pun tidak bisa memprediksi kapan harga cabai bakal turun.

“Enggak tahu, tergantung cuaca di kebun. Kalau stok di kebun kosong, mungkin ya harga terus naik. Tapi jika panen raya, stok melimpah, harga bisa turun,” jelasnya.

Dia berharap, pemerintah bisa melihat langsung kondisi pertanian agar bisa dicari solusi mengatasi masalah yang terjadi saat ini. Sebab, naik turunnya harga sayuran hampir terulang setiap musim dan petani sering menanggung kerugian yang sangat besar.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan