JAKARTA – PT Pupuk Indonesia (Persero) selaku BUMN yang ditugaskan untuk menyalurkan pupuk bersubsidi, tengah berupaya optimal dalam mempercepat dan menjaga kelancaran distribusi pupuk.
Hal tersebut dilakukan sebagai langkah antisipasi kebutuhan petani kala memasuki masa tanam pada awal tahun ini.
Direktur Pemasaran PT Pupuk Indonesia (Persero) Gusrizal mengatakan, pihaknya telah melakukan sejumlah upaya untuk menjaga kelancaran distribusi itu.
Di antaranya menerbitkan perintah ke distributor agar segera melakukan penyaluran ke kios-kios resmi.
“Sejak awal tahun kami telah menginstruksikan para produses yang tergabung dalam holding Pupuk Indonesia untuk bergerak cepat dan optimal dalam menyediakan pupuk hingga di lini III dan IV,” ucapnya seperti dilansir dari ANTARA, Sabtu (16/1).
Selain itu, pihaknya juga terus melakukan koordinasi dengan dinas pertanian setempat dalam hal penerbitan surat keputusan (SK) terkait alokasi pupuk subsidi dari pemerintah kabupaten/kota setempat.
Dia menjelaskan, secara nasional, stok pupuk bersubsidi yang tersedia di lini I hingga lini IV mencapai 1,76 juta ton, terdiri dari 821.423 ton urea, 551.359 ton NPK, 132.649 ton SP-36, 148.642 ZA dan 109.145 ton organik.
Jumlah stok yang disiapkan di lini III dan IV tersebut sekitar tiga kali lipat dari ketentuan stok minimum yang sebesar 552.032 ton.
Adapun untuk mengantisipasi lonjakan kebutuhan petani, sesuai dengan arahan Kementerian Pertanian, Pupuk Indonesia Grup juga akan menyediakan pupuk nonsubsidi di setiap kios-kios resmi agar petani tetapi bisa mendapatkan pupuk.
“Jumlah pupuk nonsubsidi bisa menyesuaikan dengan kebutuhan di lapangan. Artinya, ketika permintaan meningkat, maka kami pun sudah menambah ketersediaan,” ujarnya. (ANTARA).