MAKASSAR – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Wilayah IV Makassar menyebutkan, sejak Kamis (14/1) hingga Jumat telah terjadi 47 kali gempa bumi dan dua di antaranya telah merusak bangunan.
“Gempa tektonik terjadi sebanyak 47 kali di wilayah Sulawesi Barat dan sekitarnya,”ujar Staf Pusat Gempa Regional IV Makassar, Syarifuddin di Makassar, Sulawesi Selatan, Jumat, (15/1), seperti dilansir dari Antara.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat sekitar 637 warga di Kabupaten Majene mengalami luka-luka pascagempa berskala 6,2 SR yang mengguncang Mamuju dan Majene, Sulawesi Barat. Sementara itu, 15 ribu warga terpaksa mengungsi ke tempat yang lebih aman.
Saat ini, lokasi pengungsian tersebar di beberapa titik yaitu di desa Desa Kota Tinggi, Desa Lombong, Desa Kayu Angin, Desa Petabean, Desa Deking, Desa Mekata, Desa Kabiraan, Desa Lakkading, Desa Lembang, Desa Limbua Di Kec. Ulumanda Dan Kec. Malunda dan Kec. Sendana.
Pendataan dan evakuasi masih dilakukan hingga saat ini, meskipun jaringan listrik di sekitar lokasi terdampak gempa padam dan komunikasi selular tidak stabil pasca gempa yang meluluhlantakkan Kabupaten Majene.
Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Raditya Jati, mengungkapkan bahwa pihak BPBD akan melakukan pendataan terkait musibah gempa Mamuju ini.
“BPBD setempat terus melakukan pendataan dan kaji cepat di lapangan,”Kata Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Raditya Jati dalam keterangannya, Jumat, (15/1) sebagaimana dilansir dari Jawa Pos.
Dikabarkan, gempa tersebut memicu longsor di tiga titik sepanjang jalan poros Majene-Mamuju dan menyebabkan akses jalan terputus. Selain itu, gempa juga merusak 300 unit rumah warga dan gedung-gedung fasilitas umum. Tercatat, satu unit Puskesmas dan gedung kantor Danramil Malunda di Majene rusak berat.
Sementara itu di Kabupaten Mamuju yang berjarak sekitar 100 kilometer dari Kabupaten Majene, kerugian materil dilaporkan cukup besar karena banyak gedung bertingkat yang ambruk dan nyaris rata dengan tanah. Dilaporkan, Hotel Maleo, Kantor Gubernur Sulbar, RSUD Mamuju, dan 1 unit Minimarket rusak berat. Rumah warga juga diketahui rusak dan masih dalam tahap pendataan. Situasi padamnya jaringan listrik dan komunikasi selular yang terputus-putus juga menyulitkan masyarakat.