10 Kesaksian Mengharukan Dari Para Korban Pesawat Jatuh yang Selamat

BANDUNG – Kecelakaan Pesawat Sriwijaya Air SJ-182 yang baru terjadi akhir-akhir ini sungguh menggemparkan tanah air. Beberapa petugas pencarian dan penyelamat hingga saat ini masih berusaha untuk menemukan berbagai puing-puing dan jasad korban di perairan kepulauan seribu, di mana pesawat tersebut diduga jatuh. Para keluarga korban berusaha mendo’akan yang terbaik bagi kerabatnya yang ditimpa kecelakaan nahas tersebut.

Kecelakaan pesawat seringkali menjadi momok yang menakutkan bagi para calon penumpang pesawat dan para profesi yang terbiasa ikut dalam menerbangkan pesawat. Sangat kecil kemungkinan bahwa kita akan menemukan penumpang atau awak pesawat yang selamat ketika pesawat yang mereka tumpangi kecelakaan dan jatuh di suatu tempat.

Namun tak menutup kemungkinan bahwa Tuhan berkehendak lain dengan mengizinkan beberapa orang yang ada di dalam pesawat yang jatuh untuk tetap hidup. Berikut adalah kesaksian beberapa orang yang berhasil selamat dari kecelakaan pesawat.

  1. Muhammad Zubair

Muhammad Zubair merupakan satu diantara dua korban selamat yang berhasil ditemukan dalam insiden jatuhnya pesawat Pakistan International Airlines (PIA) di Karachi, Pakistan Selatan, Kamis, 22 Mei 2020.

Bencana itu terjadi ketika rakyat Pakistan bersiap untuk merayakan akhir bulan puasa Ramadhan dan awal Idul Fitri, dengan banyak bepergian ke rumah mereka di kota dan desa. Sebagai tambahan, penerbangan komersial di negara itu baru saja kembali beroperasi beberapa hari lalu jelang liburan Muslim Idul Fitri setelah regulasi lockdown dan dilarang terbang karena pandemi coronavirus.

Zubair yang sempat pingsan selepas pesawat jatuh, mendapati sekelilingnya penuh dengan api dan teriakan penumpang.

Zubair mengatakan kecelakaan terjadi sekitar 10 hingga 15 menit setelah pesawat mencoba melakukan pendaratan.

“Tidak ada yang tahu pesawat itu akan jatuh, mereka menerbangkan pesawat dengan mulus,” ujar Zubair.

Selepas pesawat terjatuh, Zubair sempat pingsan. Begitu sadar, ia mendapati dirinya berada di situasi di mana teriakan terdengar dari segala arah.

“Aku bisa mendengar teriakan dari segala arah. Anak-anak dan orang dewasa. Yang bisa kulihat hanyalah api. Aku tidak bisa melhat orang, hanya teriakan mereka,” jelas dia.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan