Kasus Covid-19 Alami Lonjakan, RSUD Cikalongwetan Tambah Fasilitas

CIKALONGWETAN – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung Barat akan menambah ruang isolasi bagi pasien yang terkonfirmasi Covid-19. Hal ini sebagai upaya mengoptimalkan pelayanan kesehatan dan antisipasi lonjakan kasus positif.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bandung Barat, Hernawan Widjayanto mengatakan, kapasitas ruang pelayanan bagi pasien Covid-19 saat ini di Bandung Barat sudah mencapai 90 persen.

“Kita optimalkan ruang pelayanan itu di RSUD Cikalongwetan. Untuk antisipasi lonjakan kasus, sejumlah kamar reguler RSUD Cikalongwetan dijadikan ruangan pelayanan bagi pasien yang terkonfirmasi virus corona,” ujar Hernawan saat dihubungi melalui telepon seluler, Minggu (10/1)

Namun kata Hernawan, ruang isolasi di rumah sakit hanya untuk mereka yang terkonfirmasi positif Covid-19 dan mengalami gejala, termasuk juga bagi pasien yang memiliki penyakit komorbid (bawaan).

“Dalam penambahan itu juga bukan sekadar menambah sarana saja. Tapi harus didorong dengan SDM yang baik juga,” katanya.

Dia menambahkan, saat ini pihaknya pun sudah mengkaji pengadaan tempat isolasi yang lain untuk Covid-19 seperti mengoptimalkan bangunan yang sudah ditunjuk Pemkab Bandung Barat.

“Dalam penanganan yang ekstra optimal, bisa saja fasilitas seperti Aula Masjid As-Shiddiq dipakai kembali,” pungkasnya.

Untuk mendukung langkah Pemkab Bandung Barat tersebut, RSUD Cikalongwetan akan menambah jumlah tempat tidur rawat inap pasien Covid-19 dalam waktu dekat ini.

Direktur RSUD Cikalongwetan, Ridwan Abdullah Putra mengatakan, keinginan menambah jumlah tempat tidur dipicu oleh semakin meningkatnya jumlah kasus di Bandung Barat dan tidak tertampungnya pasien-pasien yang bergejala oleh rumah sakit yang ada saat ini.

“Saya sering mendapat telepon dan pesan akan permintaan pasien rawat bergejala dua minggu terakhir ini, namun apa daya karena tempat tidur ruang isolasi pada penuh terpaksa kami tidak bisa melayaninya”, ungkapnya.

Dirinya beranggapan tingginya kasus Covid-19 saat ini dipicu oleh liburan panjang natal dan tahun baru yang lalu, disamping juga semakin lemahnya penerapan dan kesadaran masyarakat akan protokol kesehatan  sehingga kasus melonjak tajam akhir-akhir ini.

Dia memperkirakan kasus akan terus bertambah mengingat virus sudah menyebar sampai ke mana-mana dan menyasar terutama masyarakat yang memiliki faktor risiko (komorbid).

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan