BANDUNG – Harga telur ayam di pasar tradisional dan pasar swalayan berangsur naik pasca libur tahun baru. Kenaikan harga telur ayam yang sempat naik melonjak menembus harga Rp. 28.000-30.000 per kilogram.
Di Pasar Astana Anyar, berdasarkan penelurusuran tim Jabar Ekspres, harga telur sudah mulai naik sejak Rabu, (6/1).
“Ini (telur ayam) Rp.28.000 per kilogram tadi saya beli,”ujar Titin, salah satu pengunjung pasar Astana Anyar.
Namun, beberapa hari setelahnya, harga telur kembali turun.
Menurut Anis, salah satu pedagang sembako yang ada di pasar Lembang, ia menjual telur ayam sekitar Rp.25.000 per kilogram. “Harga emang lagi naik sekarang, tergantung dari harga ayamnya juga,”tuturnya saat tim Jabar Ekspres mewawancarainya pada Jumat, (8/1).
Pedagang telur yang lain juga menuturkan harga telur sudah kembali turun. “Telur ayam sekarang udah Rp.23.700 per kilogram. Kemarin emang sempet naik, tapi kayanya sekarang sudah kembali normal,” ujar Yani yang juga pemilik grosir telur.
Sementara itu, di pasar Gegerkalong, harga telur ayam sudah mulai turun sekitar Rp.23.000 per kilogram. Harga tersebut bisa dibilang stabil apabila dibandingkan dengan beberapa hari kemarin.
Menurut salah satu pemilik kios grosir telur ayam, Asep Purnama, harga telur memang sudah kembali turun.
“Sekarang harga telur sudah bisa dibilang menurun yah, dibandingkan dengan 5 hari kemarin emang harga telur lagi naik. Sekarang stabil di harga Rp.23.000 per kilogram, kalau 5 hari kemarin itu kisaran Rp.27-28 ribu per kilogramnya,”paparnya saat ditemui pada Sabtu, (9/1).
Telur ayam merupakan salah satu bahan makanan hewani yang banyak dikonsumsi masyarakat. Selain itu telur merupakan bahan makanan yang mudah diolah. Inilah sebabnya, banyak orang yang membeli telur ayam sebagai salah satu bahan pokok. “Iya emang wajib sih kayaknya nyetok telur di rumah, soalnya kalau udah bingung mau masak apa pasti larinya ke telur lagi buat dimasak,” tutur Elis Listina, salah satu ibu rumah tangga yang mengunjungi pasar tersebut. (Mg1)