Bandung – Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil meninjau dan pastikan kebutuhan vaksin Corona atau COVID-19 bagi penduduk Jawa Barat mencapai 67 juta dosis vaksin. Vaksin itu akan diberikan untuk membentuk kekebalan kelompok atau herd immunity bagi 33,5 juta jiwa.
Memiliki sapaan akrab Emil mengatakan, rencana vaksinasi di Jawa Barat akan di selesaikan dalam waktu 15 bulan, namun ditargetkan lagi bisa selesai dalam waktu 6 bulan dengan syarat jika jumlah titik pemberian vaksin mencapai dua kali lipat dan jumlah vaksinator menjadi 20 ribu. Dengan begitu di harapkan herd immunity dan perekonomian akan cepat kembali pulih.
“Jumlah masyarakat kita adalah 33,5 juta jiwa, kalau kali dua dosis menjadi 67 juta yang dibutuhkan. Kemungkinan akan diselesaikan dalam waktu 15 bulan namun kita memiliki target untuk selesai dalam 6 bulan. Dan saat ini jumlah vaksinator yang sudah dilatih masih mencapai 11 ribuan diharapkan akan segera mencapai target 20 ribu nantinya,” ujar Emil saat tinjauan vaksin di Gudang Penyimpanan Vaksin COVID-19 Jabar, Bizpark Kopo, Kota Bandung, Rabu (6/1/2021).
Sebagai informasi, vaksin produksi Biofarma Bandung akan mulai di produksi pada Februari sampai september 2021 yakni sebanyak 120 juta buah dosis. Sedang tahap pertama dari dua tahap penyaluran vaksin ini, Jabar mendapatkan jatah vaksin 97 ribuan yang akan nantinya diprioritaskan bagi tenaga kesehatan (nakes) yang beada di zonasi zona merah.
“Untuk tahap pertama Jabar sudah menerima 97 ribu dosis vaksin, dan karena dibagi dua pada setai satu orang (tiap orang dua kali disuntik) hanya sekitar 45 ribu nakes di tahap satu. Padahal nakes kita ada 150 ribu. Di tahap dua kita akan berikan ke semua nakes. Untuk sekarang nakes yang berada di zona merah akan mendapat jatah yang berbeda dengan yang tidak” tutur Emil lagi.
Demi peninjauan prosedur penyimpanan vaksin, ia pun mendatangi gudang penyimpanan vaksin COVID-19 di Bizpark. “Saya ikut memastikan tata cara keselamatan dan pengelolaan di gudang. Dan nantinya vaksin akan segera di distribusikan ke 27 Kota Kabupaten segera setelah mendapatkan izin MUI dan BPOM,” ujar Emil mengakhiri. (Mg6/wan)