Anies Buru Identitas Gelandangan Mencurigakan Yang Ditemui Risma, Ini Kata Ferdinand

JAKARTA- Pemerintah Provinsi DKI Jakarta langsung merespon aksi blusukan Menteri Sosial Tri Rismaharini di Kawasan Sudirman- Tamrin Jakarta Pusat.

Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan memerintahkan Dinas Sosial DKI Jakarta untuk mencari tahu sosok gelandangan yang ditemui Risma di Kawasan Sudirman Tamrin. Sebab, baru kali ini gelandangan ditemui di kawasan bisnis di Kota Jakarta itu.

“Pak Gubernur langsung perintahkan kepada Kadinsos untuk mengecek siapa orangnya, kenapa ada di situ,” ujar Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria.

Menanggapi itu, eks politikus partai Demokrat, menilai aneh dengan pola pikir pemprov DKI Jakarta yang mencari tahu identitas gelandangan tersebut.

“Pola pikir macam yang ada dalam benak pemimpin Jakarta ini? Kemensos hendak menyelesaikan masalah sosial tuna wisma di Jakarta. Lantas untuk apa perintah cek identitas? Apakah untuk menolong orang harus cek identitas dulu?” ujar Ferdinand dikutip akun twitternya, dilansir dari fin.co.id, Kamis (7/1).

Ferdinand menyebut, Anies tak perlu malu jika masih ada pengemis dan tunawisma di Jakarta

“Anies tak perlu malu masih ada gepeng di JKT lantas mau cuci tangan,” katanya.

Lebih lanjut dia mengatakan, cara berfikir Pemprov DKI bukan untuk menyelesaikan masalah, namun lari dari masalah.

“Cara berpikir seperti ini bukanlah cara berpikir untuk menyelesaikan masalah, tapi cara berpikir lari dari masalah. Semua tau JKT itu kota tujuan urban dari seluruh penjuru negeri. Banyak yang bahkan tak punya identitas jadi tunawisma. Mereka tetap WNI yang harus dipelihara,” ucap Ferdinand.

Sebelumnya, Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengakui aneh melihat ada tunawisma di kawasan Sudirman-Tamrin yang ditemui Risma.

“Saya sendiri sudah hidup di Jakarta sejak umur empat tahun baru dengar ada tunawisma di Jalan Sudirman-Thamrin,” ujar Ariza di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (6/1).

Ariza memaparkan, Jalan Sudirman-Thamrin sebagai jalan protokol yang sering dilalui pejabat dan tamu negara itu cukup panjang dan terbuka.

Sehingga, menurut Ariza, apabila ada tunawisma yang menetap di tempat tersebut pasti akan menjadi perbincangan publik jauh-jauh hari. (Fin.co.id)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan