Habiskan Rp 1,7 Triliun di Musim Panas, Inter Akan Berhemat di Januari

MILAN –  Inter Milan termasuk klub yang berbelanja besar dalam bursa transfer musim panas 2020. I Nerazzurri menghabiskan lebih dari EUR 100 juta (Rp 1,7 triliun). Tetapi, dalam bursa transfer musim dingin Januari 2021, Inter menerapkan kebijakan berbeda.

CEO Inter Beppe Marotta menyatakan, klubnya tidak akan belanja pemain baru pada Januari. Pandemi Covid-19 jadi faktor utama lantaran berdampak terhadap neraca keuangan.

Hal itu diperburuk dengan meningkatnya pajak gaji pemain. Dari semula 50–55 persen dari pendapatan klub menjadi nyaris 70 persen. ’’Seluruh dunia merasakan dampak pandemi. Fokus kami saat ini adalah membenahi ekonomi klub,’’ ucap Marotta dilansir dari jawapos.com yang mengutip Sky Sport Italia kemarin.

Dia menyampaikannya setelah pertemuan dengan Steven Zhang, presiden Inter.

Kebijakan Inter pasif di bursa transfer Januari bukan semata untuk berhemat. Kegagalan di fase grup Liga Champions sehingga kembali terlempar ke Liga Europa disebut turut memberi andil.

Bahkan, Inter butuh melepas pemain demi mendapat dana segar. Gelandang serang timnas Denmark Christian Eriksen adalah prioritas di daftar jual.

Seperti dilansir Marca, Eriksen ditawarkan ke Real Madrid dan Atletico Madrid dengan harga EUR 20 juta (Rp 341,7 miliar). Lebih murah EUR 7 juta (Rp 119,6 miliar) ketimbang saat Inter membeli Eriksen dari Tottenham Hotspur pada Januari tahun lalu.

Absen di bursa transfer Januari tentu mengecewakan allenatore Inter Antonio Conte. Sebab, dia tak pernah mengalaminya sejak menangani Juventus pada 2011–2012. Kalaupun Inter ingin menyenangkan Conte dengan tetap mendatangkan pemain baru, opsinya adalah pinjaman. (bbs/tur)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan