MAKASSAR – Densus 88 Antiteror melakukan penindakan terhadap sejumlah terduga teroris yang ada di Makassar, Sulawesi Selatan, Rabu (6/1) pagi tadi.
Dari penindakan itu, dua terduga teroris dinyatakan tewas karena melawan. Kapolda Sulawesi Selatan Irjen Merdisyam mengatakan, penangkapan dilakukan bersama Brimob Polda Sulsel di Jalan Boulevard Kelurahan Bulurokeng, Kecamatan Biringkanaya, Kota Makassar.
“Telah dilakukan penindakan Densus 88 AT Polri terhadap jaringan teroris di perumahan Mutiara Biru, Makassar, sebanyak 15 orang, dua di antaranya meninggal dunia karena melakukan perlawanan dengan inisial MR dan SA,” kata Merdisyam dalam keterangannya, dikutip dari JPNN.
Jenderal bintang dua ini menuturkan, kedua terduga teroris yang meninggal itu punya peran yang cukup sentral di jaringan teroris Indonesia. “Keduanya merupakan jaringan Jemaah Ansharut Daulah (JAD) bersama dengan ratusan jemaah lainnya menyatakan baiat kepada ISIS pada 2015,” terang Merdisyam.
Mantan Kapolda Sulawesi Tenggara ini menambahkan, kedua terduga teroris itu juga sempat berangkat ke Suriah. Namun di Bandara Soekarno-Hatta keduanya berhasil dicegah meninggalkan Indonesia.
“Pernah terlibat dalam pengiriman dana kepada pelaku bom bunuh diri di gereja Katedral Zolo di Filipina. Mereka juga rutin latihan menembak sejak Oktober 2020 lalu,” kata kapolda.
Kedua terduga teroris itu terpaksa dilumpuhkan hingga tewas karena melawan petugas dengan parang dan senapan angin saat ditangkap.
“Untuk anggota teroris lainnya sekarang masih dalam pemeriksaan Densus 88 dengan dikawal anggota Brimob Polda Sulsel,” kata dia.(jpnn)