NIGERIA – Kelompok bersenjata melakukan serangan terhadap pria dan anak laki-laki di desa Tehoma Bangou dan Zaroumaderey.
Kedua desa tersebut berada di wilayah barat daya Tillaberi, Nigeria, yang dalam dua tahun terakhir ini warga di sana sering menjadi korban serangan.
“Mereka menembaki semua orang,” kata Jahafar Koudize, warga Tchoma Bangou yang berhasil melarikan diri, dikutip dari New York Times.
Penyerangan kelompok bersenjata yang terjadi pada Sabtu (2/1) itu dilaporkan telah menewaskan 100 warga sipil.
Hal tersebut diungkapkan Perdana Menteri Brigi Rafini, dalam sambutannya yang disiarkan Minggu (3/1) di televisi nasional dari kunjungan ke daerah penyerangan.
Dia menyebutkan, jumlah korban tewas mencapai 100 jiwa, tetapi belum menemukan siapa yang bertanggung jawab.
Serangan kelompok tersebut terjadi hanya seminggu setelah pemilihan presiden Niger. Kejadian ini seperti pengulangan mengerikan yang pernah terjadi pada Desember 2019 dan Januari 2020.
Di mana pasukan keamanan Nigeria menderita kerugian besar di wilayah yang sama. Serta menyebabkan empat tentara Pasukan Khusus Amerika harus kehilangan nyawa.
Tidak ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas pembunuhan tersebut, sekalipun para militan yang baru-baru ini membuat terobosan ke Tillabéri bergabung dengan ISIS di Greater Sahara.
sbs/*