Amalkan Pancasila, Santri dan Ulama Berperan Penting Raih Kemerdekaan

BANDUNG – Wakil Gubernur (Wagub) Jawa Barat (Jabar) Uu Ruzhanul Ulum memberikan kuliah umum dalam Diklat Wawasan Kebangsaan Peserta Sadesha (Satu Desa Satu Hafizh) di Hotel Grand Asrilia, Kota Bandung, Selasa (22/12).

Dalam kuliah umumnya, Kang Uu mendorong peserta Sadesha untuk turut mewujudkan Indonesia Emas 2045. Salah satunya dengan mengasah kemampuan, memperkaya wawasan, dan memperluas jejaring. Tujuannya agar menjadi generasi muda yang berdaya saing tinggi.

Selain itu, Kang Uu meminta peserta diklat untuk mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Apalagi, kata ia, santri dan ulama berperan penting meraih Kemerdekaan Republik Indonesia.

“Pancasila merupakan ideologi bangsa yang berfungsi sebagai alat pemersatu. Pancasilais sejati adalah mereka yang mengamalkan agamanya dengan sempurna dan paripurna,” kata Kang Uu.

Menurut Kang Uu, Pancasila dapat diamalkan dengan kaidah-kaidah keimanan dan ketakwaan. Oleh karena itu, penting menanamkan pemahaman Pancasila kepada masyarakat.

Kang Uu pun mengatakan, program Sadesha sejalan dengan visi pemerintah pusat untuk meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM). Menurut ia, peningkatan kualitas SDM tak hanya mengenai teknologi dan pendidikan, tapi juga keagamaan juga perlu ditingkatkan.

Program Sadesha terbagi menjadi dua, yakni beasiswa bagi penghafal Al-Qur’an dan pemberdayaan para hafidz sebagai pengajar Al-Qur’an di desa-desa untuk mencetak penghafal-penghafal Al-Qur’an baru.

“Dengan datang mengikuti program Sadesha ini adalah bentuk kecintaan kita terhadap negara. Kedepan para hafidz menyalurkan lagi ilmunya kepada masyarakat yang ada di desa dan kelurahan masing-masing,” ucapnya.

Selain itu, Pemerintah Daerah (Pemda) Provinsi Jabar saat ini intens memberdayakan para santri dan pondok pesantren. Sejumlah program pun diluncurkan. Mulai dari Sadesha (Satu Desa Satu Hafidz), One Pesantren One Product (OPOP), sampai Ajengan Masuk Sekolah (AMS).

Panglima Santri Jabar menyatakan, program-program tersebut sejalan dengan visi pemerintah pusat untuk meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM). Menurut ia, peningkatan kualitas SDM tak hanya mengenai teknologi dan pendidikan, tapi juga keagamaan perlu ditingkatkan.

“Pesantren di Jawa Barat semuanya ada sekitar 12.000 pesantren. Santrinya ada sekitar 4.8 juta santri. Ini sangat luar biasa,” kata Kang Uu.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan