SOREANG – Puluhan masyarakat Desa Sadu Kecamatan Soreang, Kabupaten Bandung melakukan aksi unjuk rasa di lokasi galian C Gunung Batu Cimenteng, Rabu (16/12). Mereka menolak kehadiran tambang Galian C di wilayah tersebut.
Salah seorang warga Desa Sadu, Mulya (40) mengatakan, adanya aktivitas galian C tersebut mengganggu masyarakat sekitar. Pasalnya, tanah yang berasal dari aktivitas galian C itu berjatuhan di jalanan, sehingga menimbulkan kecelakaan.
“Keinginannya, setiap ada galian ditutup aja. Tanahnya berjatuhan di depan rumah, si pengendara motor juga pada jatuh,” katanya, Rabu (16/12).
Aktivitas galian C ini, sambung Mulya, sudah berlangsung cukup lama, sudah hampir lima tahun. Padahal kegiatan tersebut bisa membuat lingkungan menjadi rusak. Dia mengaku sudah melaporkan hal ini kepada aparat pemerintah dan keamanan setempat.
Dia menjelaskan, ada enam titik galian C di wilayah tersebut. Sehingga masyarakat melakukan unjuk rasa. Dia bersama warga lainnya berhasil menemui penanggung jawab dari salah satu titik galian.
“Mereka siap untuk bertanggung jawab jika kejadian yang diakibatkan oleh aktivitas galian. Kan yang punyanya enam titik, jadi yang satunya siap, yang limanya belum ada kepastiaanya. Dia bilangnya siap bertanggung jawab kalau ada apa-apa,” tandasnya.
Menurut pantauan, setelah melakukan unjuk rasa di lokasi Galian C, puluhan massa tersebut langsung melakukan kerjabakti untuk melakukan pembersihan jalan dari ceceran tanah akibat Galian C tersebut. (yul/bam)