Serapan Anggaran Baru 70 Persen, Emil: Desember Tinggal Pembayaran Proyek

BANDUNG – Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyebutkan saat ini penyerapan Anggaran Pendapatan dan Pembelanjaan Daerah (APBD) 2020 sudah mencapai di atas 70 persen.

“Yah kalau penyerapan anggaran sudah di atas 70 persen. Biasanya sisanya adalah pembayaran-pembayaran jika proyek infrastruktur yang berlangsung sudah selesai,” ucap Emil saat di Bandung belum lama ini.

Menurut Emil, penyerapan APBD tak semerta-merta terserap. Sebab, ada beberapa pekerjaan dan proyek dibayar setelah pekerjaannya selesai.

“Jadi harap memaklumi ya. Teori anggaran itu tidak bisa secara tiba tiba terserap. Karena ada pekerjaan yang dibayar setelah barangnya jadi pekerjaannya selesai,” katanya.

Kendati begitu, dirinya memprediksi bahwa penyerapan di bulan Desember bisa terserap. Sebab, dari tahun ke tahun serapan anggran Jabar capai 90 persen.

“Fisik, kontruksi, struktur berakhirnya dibulan desember. Maka akan ada lonjokak. Karena tiap tahun kan penyerapan anggaran di Jabar lebih dari 90 persen,” paparnya.

Sementara itu, anggota Badan Anggaran (Banggar), Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jabar, Daddy Rohanady menyoroti penyerapan anggaran APBD Provinsi Jabar dari akhir November baru mencapai 70 persen.

Ditambah, kata dia, Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) pun menjadi penyumbang keterlambatan penyerapan APBD Jabar tahun 2020.

“Sangat buruk 70% mah karena ini sudah tgl 1 Desember. Konon PEN juga menyumbang masalah keterlambatan itu. Mengapa diulurkan. Terminnya sudah jelas,” ucap Daddy.

Senada dengan Emil, dirinya menilai bahwa penyerapan APBD akan meningkat diakhir tahun. Sebab, biasaanya penagihan proyek pengerjaan selalu di akhir tahun.

“Mudah-mudahan saja penyerapannya lebih dari 90 persen. Ya Biasanya kontraktor nagihnya sekalian sehingga numpuk di akhir,” katanya.

Saat disinggung dengan adanya pandemi covid-19 ini apakah bisa dijadikan alasan untuk tidak menyerap APBD secara optimal. Politisi Gerindra itu menegaskan tidak bisa.

“Ga bisa jadi alasan lah. Kan refocusing dan realokasi anggaran cukup besar,” tegas Daddy.

Mengenai PEN menjadi penyumbang penyerapan APBD Jabar, Daddy mengatakan bahwa sampai saat ini dana PEN belum masuk ke kas daerah.

“Banyak paket pekerjaan dibiayai PEN. Sayangnya, sampai hari ini dana PEN belum masuk ke kas daerah. Otomatis tagihan yang masuk juga belum bisa dibayar,” pungkasnya. (erw/yan)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan