LEMBANG – Rencana Kementerian Agama (Kemenag) menyiapkan naskah untuk khutbah Jumaat mendapat tanggapan dari berbagai kalangan masyarakat di daerah.
Ketua Tanfidziyah Majelis Wakil Cabang (MWC) NU Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Ali Kurniawan mengaku, rencana itu terbilang baik. pihaknya mendukung kebijakan tersebut.
Dia menilai Islam itu agama dakwah, indah, damai, dan selalu membawa pesan yang menyejukan serta konstruktif.
“Islam itu rohmatan lil aalamiin, agama dakwah, agama nasihat. Ikhtiar menuju semua itu dibutuhkan gerakan dakwah dan dukungan dari semua pihak termasuk pemerintah,” ucap Ali, Rabu (25/11).
Dia sangat menyambut baik rencana pemerintah dalam hal ini Kementerian Agama yang akan menyiapkan naskah khutbah Jumat. Terlebih naskah khutbah itu dalam penyusunannya melibatkan para alim ulama, akademisi, dan para pakar pada bidangnya.
Sehingga materi khutbah Jumat dapat disesuaikan dengan perkembangan zaman serta kebutuhan umat saat ini. Serta dapat memudahkan para khotib dalam menyampaikan khutbahnya.
Terutama penyampaian informasi terkini yang sangat penting diketahui oleh jamaah.
“Metodologi dakwah yg disampaikan tentu harus merujuk pada QS An-Nahl 125. Sehingga dakwah yang disampaikan adalah dakwah yang menyejukkan umat,” ucapnya.
Kendati begitu, dia berpendapat jangan sampai kondisi itu membatasi kreativitas khotib dalam menyampaikan khutbahnya. Sebab yang tetap harus disampaikan secara masif khotib dalam khutbahnya yaitu ketaqwaan kepada Allah, wawasan kebangsaan, kecintaan terhadap tanah air, dan masalah siosial kemasyarakatan.
“Dakwah atau khutbah yang disampaikan itu mencintai bukan memaki, mengajak bukan mengejek, memotivasi bukan memprovokasi, merangkul bukan memukul. Akan sangat indah apabila andil pemerintah dalam penyusunan naskah khutbah sebagai jalan ikhtiar bersama membumikan Islam Rohmatan lil aalamiin,” bebernya
Seperti diketahui Kementerian Agama akan menyiapkan naskah khutbah Jumat sebagai alternatif bagi masyarakat yang ingin menggunakannya.
Materi khutbah Jumat akan disesuaikan dengan perkembangan zaman. Karenanya, Kemenag akan melibatkan para ulama dan akademisi yang pakar pada bidangnya. (mg6/yan)