CIMAHI – Kluster baru penyebaran Corona Virus Disease (Covid-19) terjadi di Kota Cimahi. Teranyar virus tersebut masuk ke lingkungan pesantren, dimana ada sebanyak 17 santri yang terkonfirmasi positif terpapar Covid-19.
Semuanya merupakan santri di Pondok Pesantren (Ponpes) Baitul Izza di Kelurahan Cipageran, Kecamatan Cimahi Utara, Kota Cimahi. Saat ini para santri tersebut sedang menjalani isolasi di lingkungan pesantren.
”Di Cimahi ada klaster pesantren, 17 orang santri positif Covid-19. Saat ini semuanya sedang diisolasi dan pesantrennya juga sudah ditutup sementara,” ungkap Ajay saat ditemui, Rabu (18/11).
Menurutnya, berdasarkan hasil tracing atau pelacakan, penularan terhadap belasan santri itu dari tamu luar daerah yang wilayahnya masuk zona merah penyebaran Covid-19. Bukan dari kegiatan Maulid Nabi yang sebelumnya dilaksanakan.
”Katanya ada tamu dari luar daerah yang juga daerah merah, jadi bukan dari kegiatan Maulid Nabi,” sebut Ajay.
Dikatakannya, semua pengurus serta kontak erat lainnya sudah dikumpulkan dan sudah dilakukan swab test.
”Kita sudah kumpulkan pengurus dan minta mereka swab test, ada 87 yang swab test karena mereka kontak erat,” terangnya.
Dengan temuan tersebut, dirinya meminta semua pesantren yang ada di Kota Cimahi tidak menggelar aktivitas lantaran bisa menimbulkan risiko penyebaran Covid-19. Apalagi Kota Cimahi kembali masuk zona merah atau kategori tinggi penyebaran virus korona.
”Kita minta untuk setop dulu aktivitas, karena risiko penularannya sangat tinggi,” imbuhnya.
Sementara itu, Ketua Yayasan Pesantren Baitul Izza Angka Dwi Hadianto menambahkan, penyebaran Covid-19 terhadap santrinya berawal dari dua orang santri yang sakit lalu menjalani swab test di Puskesmas setempat.
Hasilnya, dua orang tersebut ternyata positif terpapar virus korona, hingga akhirnya semua santrinya dilakukan swab test susulan.
”Menyebar ke kontak eratnya sampai akhirnya sekarang ada 17 yang positif. Tapi semuanya dalam kondisi sehat dan mudah-mudahan segera sembuh,” kata Angka.
Untuk mengantisipasi penyebaran Covid-19 makin meluas, pihaknya mengisolasi semua santri yang positif di dalam lingkungan pesantren. Pengurus dan santri lainnya pun langsung menjalani swab test.
”Kita isolasi di dalam saja karena sudah menyediakan ruangan khusus. Kontak erat lainnya sudah swab test. Kita juga rutin melakukan penyemprotan disinfektan di lingkungan pesantren,” tandasnya.(mg3/ziz)