Alquran Jalan Kebahagiaan

BANDUNG – Koordinator Satu Desa Satu Hafiz (Sadesha) KH Lukman Hakim kembali memberikan motivasi dan stimulus kepada para peserta diklat Sadesha angkatan ke-III tahun 2020.

Kali ini, KH Lukman mengungkap hal yang menarik dari hasil lembaga Inggris, Varkey Foundation yang melakukan riset terhadap masyarakat Indonesia. Tentang hal yang mendorong kepada sebuah kebahagiaan.

“How to be happy? (bagaimana menemukan kebahagiaan). Ternyata riset yang dihasilkan Varkey Foundation mengatakan bahwa cara orang Indonesia menemukan kebahagian itu melalui jalan agama,” ucap KH Lukman saat memberikan sambutan Diklat Sadesha Angkatan III di Bandung, Rabu (18/11).

BERFOTO: Wakil Gubernur Uu Ruzhanul Ulum, foto bersama panita dan peserta usai membuka diklat Sadesha angkatan ke-III tahun 2020 di Kota Bandung, baru-baru ini.

Kyai asal Cirebon itu menjelaskan bahwa resep dan formula yang ditawarkan agama untuk mendapatkan kebahagian ialah melalui. Sebab, semua sudah berlimpah ada di Alquran.

“Alquran sudah lekat ada di bapak dan ibu (peserta sadesha) sekalian. Jadi tidak terlalu lama lagi bakal banyak orang yang datang menghampiri para hafiz dalam rangka meminta bimbingan dan minta diajarikan Alquran,” jelasnya.

“Karena nanti ketika orang dihadapkan Government 4,0 ujung-ujungnya akan beralih kembali ke spritualitas. Sehingga orang untuk bahagia nanti akan beralih ke Alquran,” imbuhnya.

Pencetus metode Ilham-Qu itu menyebutkan, orang yang dekat dan menghafal Alquran sejatinya sudah viral di langit. Sehingga dengan adanya kolaborasi program Sadesha ini para hafiz pun bisa viral dibumi.

“Sayang kalau hari ini yang menjadi viral hanya sosok-sosok artis yang kadang tak patut untuk dilibat. Semestinya yang menjadi tokoh viral ialah para ahli Alquran. Kenapa? Karena isinya adalah Alquran,” sebutnya.

Kenapa viral hafiz menjadi penting, sambung dia, karena Rasulullah SAW pada 15 abad yang lalu memberikan satu identitas kriteria. Bahwa yang terbaik indikatornya adalah Alquran.

“Kalau bangsa ini menjadi terbaik, maka lihat saja apresiasi terhadap Alquran. Kalau Jabar ini menjadi yang terbaik, maka lihat saja bagaimana apresiasi pemerintah dengan Alquran,” sambungnya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan