Dia berpesan agar Pemda Prov Jabar dapat memaksimalkan event WJIS dengan menjaga investor tetap menanamkan modalnya di Jabar. Menurutnya, hal penting yang harus dijaga adalah investasi dan komitmen. Realisasi akan sangat bergantung dari kesiapan tempat investasi.
“Kalau hanya berhenti di komitmen akan sangat sayang. Caranya melalui regulasi yang mendukung, media juga berperan,” sebutnya.
Satu hal lagi, kata Herawanto, yang perlu ditingkatkan Pemda Prov Jabar adalah koordinasi dengan kab/kota. Dia tidak menilai koordinasi yang dilakukan saat ini keluar jalur, tapi masih ada pemandangan di satu sisi provinsi sangat baik pada saat bersamaan kab/kota belum sesiap provinsi.
“Agar lebih in-line,” katanya.
WJIS 2020 hari kedua menunjukkan perkembangan positif. Dari one on one meeting dengan investor, BUMD milik Pemda Prov Jabar yakni PT Jaswita (Perseroda) mencatatkan MoU dengan PTPN dan beberapa investor dalam negeri dan luar negeri seperti Singapura. Pada WJIS 2020, Jaswita sendiri menawarkan proyek Kapsul Hotel, Hejo Forest, dan Creatif Market.
Menurut Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Jawa Barat Noneng Komara, proyek yang siap ditawarkan (ready to offer) dalam WJIS peminatnya mencapai 1.443 investor di mana masing- masing proyek ada sekitar 100 partisipan yang meminta.
Selain mendongkrak turisme dan infrastruktur, WJIS 2020 juga menjadi pintu perdagangan dan UMKM. “Highlight WIJS 2020 adalah pariwisata dan perdagangan. Pada masa pandemi ini, WJIS ini akan sangat mudah dimasuki (perdagangan) oleh UMKM,” sebut Noneng.
Noneng mengapresiasi komitmen KPwBI Jawa Barat untuk menyelenggarakan WJIS, yang memungkinkan tujuh kepala daerah kab/kota sepakat dengan gubernur membentuk Rebana Metropolitan.
“Jadi dalam WJIS kita bukan bilang marilah datang, tapi marilah bangun tempat yang indah,” tutupnya.
Pada Senin (16/11/2020), KPwBI Jabar berkerja sama dengan DPMPTSP Jabar kembali menggelar event West Java Investment Summit (WJIS). Gelaran WJIS 2020 secara resmi dibuka dengan penyampaian keynote speech oleh Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, dan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia.